Sekolah Rakyat Terapkan 3 Kurikulum Baru 2025 Untuk Bentuk Karakter Siswa

KHABAR, PALANGKA RAYA – Sekolah Rakyat Kota Palangka Raya mulai menerapkan kurikulum terpadu berbasis asrama untuk memperkuat karakter, kemandirian, dan kesehatan siswa pada tahun ajaran 2025.

Pendekatan Kurikulum Terpadu

Sekolah Rakyat Kota Palangka Raya menggabungkan tiga kurikulum, yaitu Kurikulum Nasional, Kurikulum Asrama, dan Kurikulum Multi Entry Multi Exit.

Kepala Sekolah Rakyat Kota Palangka Raya, Ranny Triayu Sintha mengatakan bahwa langkah ini dilakukan agar pembelajaran selaras dengan kebutuhan siswa yang tinggal di lingkungan asrama.

“Pendekatan ini bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter, tanggung jawab, dan kedisiplinan. Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar, tapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan berakhlak,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).

Pembiasaan Harian Selama MPLS

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS berlangsung selama dua minggu.

Selama periode ini, siswa dibiasakan dengan rutinitas harian yang mendukung pembentukan karakter.

Beberapa pembiasaan yang diterapkan adalah:

  • Belajar mandiri
  • Menjaga kebersihan diri
  • Beribadah sesuai agama masing-masing
  • Menumbuhkan rasa kebersamaan

“Nilai-nilai seperti sopan santun, kemandirian, dan gotong royong kami tanamkan sejak awal agar menjadi kebiasaan,” tambahnya.

Layanan Kesehatan Asrama

Sekolah bekerja sama dengan Puskesmas Marina untuk pemeriksaan rutin dan pengawasan kesehatan dasar.

Asrama menyediakan obat-obatan ringan seperti vitamin, antiseptik, dan penurun panas.

“Dengan sistem asrama, pemantauan kesehatan menjadi prioritas. Kami ingin setiap anak tumbuh sehat, nyaman, dan terlindungi,” kata Ranny.

Asupan Gizi Seimbang

Siswa mendapatkan makan bergizi tiga kali sehari ditambah snack.

Pihak sekolah juga menyediakan variasi minuman sehat seperti teh hangat dan susu.

“Asupan gizi seimbang menjadi bagian penting dari pola asrama kami,” jelas Ranny.

Keamanan Asrama Selama 24 Jam

Pengawasan lingkungan asrama dilakukan oleh Taruna Siaga Bencana atau Tagana yang bertugas penuh selama 24 jam.

Langkah ini memastikan kegiatan siswa berjalan tertib, aman, dan terpantau.

Adaptasi Siswa Selama Masa Asrama

Pada minggu pertama, sebagian siswa mengalami rasa rindu terhadap keluarga.

Ranny mengatakan kondisi tersebut berangsur membaik.

“Pada minggu pertama memang ada yang menangis karena rindu rumah. Tapi sekarang mereka sudah mulai nyaman, bahkan antusias mengikuti kegiatan belajar,” ungkapnya.

Fasilitas Komunikasi dengan Orang Tua

Sekolah menyediakan fasilitas video call untuk menjaga komunikasi antara siswa dan keluarga.

“Kami ingin anak-anak merasa dekat meskipun jauh dari rumah. Guru dan pengasuh di sini menjadi sosok pengganti orang tua selama di asrama,” katanya.

Pemantapan Akademik

Memasuki minggu ketiga, siswa mulai mengikuti pemantapan akademik melalui uji baca-tulis.

Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan kemampuan awal dan minat belajar masing-masing siswa.

“Kami ingin setiap anak belajar sesuai potensinya dan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri,” pungkas Ranny.

(MC. Kota Palangka Raya/Nitra/ndk)

10 Angkatan Latsar CPNS 2025 Resmi Ditutup, ASN Diminta Siap Berinovasi

Pertandingan Sengit 14–12, Atlet Kalteng Terhenti di Babak Delapan Besar PORNAS Korpri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *