Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah menyiapkan jadwal debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Publikasi ini bertujuan supaya masyarakat bisa mengenal visi-misi para kandidat, sehingga lebih tepat dalam menentukan pilihan.
Harmain Ibrohim, anggota KPU Kalteng Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, menyebutkan ada tiga kali debat yang akan digelar.
“Debat pertama akan disiarkan di awal Oktober melalui TVRI Kalteng, kemudian debat kedua pada 6 November 2024 di Metro TV, dan yang ketiga digelar 20 November 2024 juga di TVRI Kalteng,” jelas Harmain.
Harapan KPU, masyarakat bisa benar-benar memahami perbedaan visi-misi antar kandidat, bukan hanya memilih berdasarkan popularitas atau faktor emosional.
Empat Paslon Siap Berebut Kursi Gubernur Kalteng
Dalam kontestasi Pilgub Kalteng tahun ini, ada empat pasangan calon (Paslon) yang akan bersaing ketat. Nama-nama yang muncul bukan lagi sosok baru, namun memiliki rekam jejak panjang di dunia politik maupun pemerintahan.
Paslon nomor 1 adalah Willy M Yoseph dan Habib Ismail. Keduanya diharapkan bisa menyatukan kekuatan pengalaman dan spiritualitas dalam memimpin Kalteng. Di sisi lain, pasangan nomor 2, Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi, sudah dikenal dengan pendekatan populisnya di masyarakat.
Untuk Paslon nomor 3, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, mereka punya jaringan politik yang kuat, terutama dengan dukungan keluarga besar Agustiar yang tidak bisa diabaikan. Sedangkan Paslon nomor 4, Abdul Razak dan Sri Suwanto, menawarkan pengalaman birokrasi yang matang, karena keduanya sudah lama berkarier di lingkungan pemerintahan.
Publik Harus Kritis, Pilihan Ada di Tangan Masyarakat
Debat publik yang akan digelar ini bukan hanya ajang pamer kemampuan bicara, tapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk menggali lebih dalam visi, misi, serta program-program yang ditawarkan para calon. Harmain berharap debat ini benar-benar bisa menjadi panduan bagi pemilih untuk membuat keputusan yang lebih bijak.
Debat publik ini bisa jadi momen penentu untuk banyak pemilih yang masih bimbang. Di sinilah para kandidat akan diuji, bukan hanya soal janji-janji politik, tapi juga soal realita dan kemampuan mereka untuk mewujudkan janji tersebut. Publik harus kritis, jangan mudah terbuai oleh janji yang tidak realistis.
Selain itu, ini juga menjadi pengingat pentingnya peran media dalam membantu menyebarluaskan informasi yang benar dan seimbang mengenai setiap kandidat. Debat ini bukan cuma soal siapa yang terlihat lebih pintar, tapi juga bagaimana mereka bisa menunjukkan kepekaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Kalteng.
Kapan Pemilu Dilaksanakan?
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng akan berlangsung 27 November 2024, di mana pemilih yang terdaftar akan memiliki kesempatan untuk menentukan pemimpin mereka. Menjelang waktu tersebut, pasti suhu politik akan semakin panas, dan perdebatan semakin intens.
Buat yang belum terlalu mengikuti dinamika Pilgub, sekaranglah waktunya buat mulai memperhatikan. Jangan sampai memilih hanya karena ikut-ikutan atau terpengaruh tren sesaat. Ingat, ini soal masa depan Kalteng lima tahun ke depan.