Retreat Kabinet Merah Putih yang berlangsung di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Acara yang berlangsung sejak Kamis hingga Minggu ini dikonfirmasi didanai langsung oleh Presiden Prabowo Subianto menggunakan dana pribadi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding dalam keterangan kepada media, Minggu malam.
Retreat ini dirancang oleh Presiden Prabowo sebagai langkah strategis untuk mempererat sinergi di antara jajaran anggota kabinet.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa acara ini memberikan arah dan memperjelas orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, retreat ini sangat bermanfaat dalam memperkuat visi, misi, dan tujuan pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Menteri Raja Juli Antoni menambahkan bahwa orientasi utama pemerintahan Prabowo-Gibran adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat serta mendorong kemandirian bangsa.
Dalam acara retreat, diadakan sesi diskusi dan pembekalan yang diberikan oleh beberapa menteri serta kepala badan, yang bertujuan untuk mempertegas arah kebijakan pemerintahan ke depan.
Selain memperjelas orientasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyoroti pentingnya semangat kebersamaan dalam tim.
Menurut Maruarar, retreat ini berhasil menciptakan “super team” di kalangan anggota kabinet.
Ia menegaskan bahwa tidak ada “Superman” dalam kabinet ini, melainkan sebuah tim yang solid dan saling bekerja sama. Setiap anggota kabinet memiliki peran dan saling mendukung untuk mencapai tujuan pemerintahan.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa retreat kali ini menggunakan pendekatan militer.
Budiman, yang dulunya dikenal sebagai aktivis gerakan reformasi pada 1998, menyampaikan bahwa pendekatan ini memberi perspektif baru. Ia menyebutkan adanya perbedaan antara tentara dalam rezim otoriter dan dalam rezim demokratis.
Budiman menekankan bahwa keberadaan tentara sangat penting bagi negara dalam menghadapi situasi geopolitik yang semakin kompleks.