Mobil dinas Camat Baito, Konawe Selatan, yang digunakan oleh Sudarsono dan mengangkut seorang guru honorer bernama Supriyani, dilaporkan menjadi sasaran penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Senin, 28 Oktober 2024.
Insiden ini terjadi tepat di depan SD Negeri 3 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini. Kasus penembakan ini diduga merupakan bentuk teror terhadap Supriyani, yang tengah menghadapi proses hukum atas tuduhan penganiayaan terhadap seorang siswa yang juga merupakan anak polisi.
Pada hari yang sama, Supriyani menghadiri sidang kedua di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan.
Seusai sidang pembacaan eksepsi, mobil dinas dengan nomor polisi DT 1069 H yang digunakan oleh Kasi Pemerintahan Kecamatan Baito sekaligus Pejabat Kepala Desa Ahuangguluri, Herwan Melangga, ditembak saat perjalanan menuju kantor kecamatan.
Penembakan tersebut mengakibatkan kaca sebelah kiri di kursi tengah mobil retak dan hampir berlubang.
Sudarsono, Camat Baito, menyebut insiden ini sebagai teror yang ditujukan kepada Supriyani.
Supriyani adalah seorang guru honorer yang tengah menghadapi tuduhan penganiayaan terhadap seorang muridnya, yang diketahui merupakan anak dari Kanit Intel Polsek Baito.
Tuduhan ini membawa Supriyani ke jalur hukum, dan sidang kedua terkait kasus ini masih berlangsung di PN Andoolo, Konawe Selatan.
Hingga saat ini, Supriyani belum mengakui tuduhan tersebut dan menegaskan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap muridnya.
Sejak keluar dari Lapas Perempuan Kendari untuk menghadiri persidangan, Supriyani mendapatkan fasilitas penginapan di rumah jabatan Camat Baito guna menjaga keselamatannya.
Pengacara Supriyani, Andri Darmawan, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi kliennya dari potensi ancaman.
Setelah insiden penembakan, kendaraan dinas tersebut telah diamankan oleh Kapolsek Baito, Ipda Muhammad Idris, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian melalui Polsek Baito kini melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kasus penembakan mobil dinas ini.
Meskipun belum ada tersangka yang ditetapkan, penyelidikan terus berlanjut guna mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror ini.
Hingga saat ini, perhatian publik tertuju pada perkembangan kasus yang menimpa Supriyani, di mana banyak pihak mendesak agar proses hukum berlangsung dengan adil.