TEMPO.CO

Utang Baru Rp 775,86 Triliun di 2025, Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Pemerintah Indonesia berencana menarik utang baru sebesar Rp 775,86 triliun pada tahun 2025, sebagai bagian dari Rincian APBN 2025 yang tercantum dalam Perpres Nomor 201 Tahun 2024. Ini merupakan langkah besar yang diambil untuk menutupi defisit anggaran yang semakin besar.

Sumber Utang Pemerintah 2025

Sebagian besar utang ini akan diperoleh melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 642,5 triliun. Sisanya, sekitar Rp 133,3 triliun, berasal dari pinjaman dalam dan luar negeri. Ini menunjukkan ketergantungan pemerintah terhadap pembiayaan utang yang cukup besar untuk menjaga kestabilan keuangan negara.

Target Utang 2025 Lebih Besar dari Tahun Ini

Jika dibandingkan dengan target utang tahun 2024 yang sebesar Rp 648,1 triliun, angka utang yang direncanakan untuk 2025 jauh lebih tinggi. Hal ini mencerminkan tantangan besar dalam pembiayaan negara yang semakin membesar.

Bunga Utang yang Harus Dibayar

Bunga utang yang akan dibayar pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 552,85 triliun. Rinciannya, bunga utang dalam negeri sebesar Rp 479,6 triliun, sedangkan bunga utang luar negeri sebesar Rp 55,2 triliun. Angka ini menunjukkan beban yang cukup berat bagi pemerintah dalam mengelola utang negara.

Pernyataan Akhmad Akbar Susamto (Core)

Akhmad Akbar Susamto, dari Core (Center of Reform on Economics), menilai bahwa defisit anggaran yang semakin besar menjadi alasan utama mengapa pemerintah harus menarik utang baru. “Persoalannya adalah biaya utang kita semakin mahal,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa imbal hasil SBN 10 tahun Indonesia yang semakin tinggi menjadi perhatian utama dalam outlook ekonomi.

Proyeksi Suku Bunga SBN 10 Tahun pada 2025

Suku bunga SBN 10 tahun diproyeksikan akan mencapai 7,0 persen pada 2025, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan imbal hasil pada 29 November 2024 yang tercatat sebesar 6,88 persen. Angka ini menunjukkan bahwa biaya utang akan terus meningkat, yang tentu saja menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam mengelola pembiayaan negara.

Pemerintah Indonesia berencana menarik utang baru yang sangat besar pada tahun 2025, yang diperkirakan mencapai Rp 775,86 triliun. Sumber utang ini sebagian besar berasal dari penerbitan SBN, dengan bunga utang yang harus dibayar juga cukup tinggi. Hal ini menjadi sorotan utama, mengingat biaya utang yang semakin mahal, dengan proyeksi suku bunga SBN 10 tahun yang lebih tinggi. Pemerintah perlu segera mencari solusi agar pembiayaan negara tidak semakin membebani keuangan negara.

More From Author

TEMPO.CO

BPI Danantara: Mesin Ekonomi Kedua Indonesia, Dengan Dana Kelolaan US$10,8 Miliar

TEMPO.CO

Kebutuhan Investasi Rp 15 Triliun/Tahun untuk Bangun Jaringan Listrik 103 Gigawatt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *