Lift 45 Meter di Talawang Belum Bisa Dipakai, Ini Penyebabnya!

KHABAR, PALANGKA RAYA –
Lift ikonik setinggi 45 meter di Bundaran Besar Palangka Raya yang menjadi bagian dari struktur Talawang, akan segera bisa dinikmati masyarakat—namun masih harus bersabar hingga proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) rampung sepenuhnya.

Lift Ikonik Menanti Penyelesaian Proyek RTH

Meski menjadi salah satu daya tarik baru ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, lift menuju puncak Bundaran Besar belum bisa digunakan publik.

Hal ini dikarenakan kawasan RTH yang menjadi satu kesatuan proyek masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.

“Penggunaannya masih menunggu pengaturan lebih lanjut. Setelah diresmikan, baru bisa dipakai. RTH ini ditargetkan selesai pada Desember 2025,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng, Shalahuddin, Senin (3/2/2025).

Proyek Strategis Memperindah Jantung Kota Palangka Raya

RTH Bundaran Besar bukan sekadar taman kota biasa, melainkan bagian dari megaproyek strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menata ulang wajah kota.

Proyek ini dirancang tidak hanya sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai tempat wisata keluarga yang lengkap dan modern.

Pembangunan yang sedang berjalan meliputi:

  • Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)
  • Taman tematik
  • Area kuliner kekinian
  • Lift menuju puncak Talawang
  • Terowongan bawah tanah
  • Fasilitas parkir bawah tanah

“Insya Allah RTH ini selesai tahun ini, termasuk JPO yang akan menghubungkan kawasan tersebut. Saat ini, basement sudah rampung, tinggal penyelesaian bagian atas,” jelas Shalahuddin.

Fasilitas Modern dan Terintegrasi

Salah satu keunggulan dari kawasan ini adalah keberadaan parkir bawah tanah yang dirancang mampu menampung:

  • Sekitar 200 mobil
  • Sekitar 600 kendaraan roda dua

“Parkirnya ada di bawah tanah, sehingga masyarakat bisa langsung menyeberang ke Bundaran Besar atau ke area kuliner melalui terowongan bawah tanah,” tambahnya.

Pusat Kuliner Nusantara Jadi Magnet Wisata

Tidak hanya fasilitas umum yang diperbarui, gedung lama milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng diubah menjadi magnet baru pariwisata lokal.

“Rencana gedung ex-Disnakertrans itu akan menjadi kawasan kuliner,” kata Shalahuddin.

Transformasi ini diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat sekaligus menghadirkan tempat nongkrong dan wisata baru yang menarik.

Anggaran Fantastis untuk Ruang Publik Modern

Proyek RTH Bundaran Besar menyedot anggaran tidak sedikit, dengan total dana sekitar Rp84 miliar.

“Total anggaran proyek ini sekitar Rp84 miliar,” tutup Shalahuddin.

Proyek ambisius ini menandai era baru pembangunan kota yang lebih ramah masyarakat dan wisatawan, sambil tetap mengangkat nilai budaya lokal yang khas.

(Asp)

Ramadan Hampir Tiba, Siapkah Pemerintah Cegah Harga Naik Lagi?

Pemerintah Diminta Serius, Begini Solusi DPRD Soal Pendidikan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *