40,17 Hektare Tambak Udang di Sukamara Siap Dongkrak PAD

KHABAR, SUKAMARA – Pemprov Kalimantan Tengah menegaskan komitmen mengubah pesisir Jelai menjadi lumbung ekonomi baru lewat kunjungan Gubernur H. Agustiar Sabran ke kawasan Shrimp Estate seluas 40,17 hektare di Desa Sungai Raja, Jumat 4 April 2025.

Komitmen Pemprov

Kehadiran Gubernur Sabran menjadi sinyal serius bahwa sektor budidaya perikanan kini diposisikan sebagai tulang punggung diversifikasi ekonomi Kalimantan Tengah.

Shrimp Estate Berkah yang dicanangkan menggunakan teknologi modern zero waste diyakini akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menyerap ratusan tenaga kerja lokal.

Detail Kawasan Shrimp Estate

Lahan produktif 40,17 hektare di Sungai Raja dirancang khusus untuk budidaya udang vaname berkualitas ekspor, lengkap dengan sistem tambak intensif dan fasilitas pendukung berbasis ramah lingkungan.

Proyek ini merupakan inovasi lanjutan gagasan Gubernur sebelumnya H. Sugianto Sabran yang menekankan keberlanjutan dan efisiensi produksi.

Optimisme Gubernur

“Kami mendatangi kawasan tersebut untuk memastikan program awal yang sudah dibangun, sudah luar biasa,” ujar Gubernur Agustiar Sabran setelah meninjau tambak.

Ia menegaskan bahwa hitungan teknis memperlihatkan modal pembangunan dapat kembali maksimal dalam dua tahun operasi.

“Kami sudah diskusi, sudah hitung dengan tim teknisnya, paling 2 tahun bisa kembali modal,” ungkapnya tegas.

Prospek Udang Vaname

Permintaan pasar global terhadap udang vaname yang terus menanjak menjadi alasan kuat proyek ini berpotensi menjadi game changer ekonomi pesisir Kalteng.

“Ke depan pasaran Udang Vaname ini masih bagus dan ini tentunya untuk warga lokal impact‑nya,” tandas Gubernur.

Besarnya peluang ekspor diyakini mampu mendorong rantai pasok industri pendukung seperti pakan, logistik, hingga jasa keuangan di wilayah tersebut.

Dampak Sosial Ekonomi

Selain membuka peluang kerja, keberadaan Shrimp Estate bakal memperkuat ketahanan pangan laut daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dan petambak.

Perputaran ekonomi baru di Jelai diharapkan menciptakan multiplier effect mulai dari permintaan bahan baku, jasa transportasi, hingga bisnis kuliner berbasis hasil laut.

Momentum ini juga diharapkan memicu pemerintah kabupaten lain di pesisir untuk meniru model Shrimp Estate demi mewujudkan visi Kalteng Berkah dan berdaya saing.

Langkah Selanjutnya

Tim teknis Pemprov Kalteng dijadwalkan menuntaskan infrastruktur pendukung seperti jalan akses, listrik, dan instalasi pengolahan air bersih sebelum produksi penuh dimulai akhir tahun ini.

Kolaborasi dengan investor, akademisi, dan komunitas lokal telah disiapkan guna memastikan standar keberlanjutan lingkungan serta sertifikasi internasional terpenuhi.

Dengan semua komponen tersebut, Sukamara berpeluang menempatkan diri di peta industri udang nasional sekaligus menjadi destinasi investasi baru di Pulau Kalimantan.

Pemerintah berharap keberhasilan model usaha budidaya modern ini akan menularkan semangat inovasi sektor maritim ke seluruh kabupaten di Kalimantan Tengah.

Pemprov Kalimantan Tengah optimistis Shrimp Estate Berkah akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi biru Nusantara dalam beberapa tahun ke depan. (asp)

Pembangunan Sejak 2005, Jembatan Jelai Masih Belum Tuntas?

Stadion Sampuraga Baru Berkapasitas 7.400 Penonton Direvitalisasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *