Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur mulai menunjukkan progres signifikan. Hari ini, Kamis (12/9), dilakukan tes pendaratan perdana di bandara tersebut. Pesawat yang ditumpangi langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjadi bagian penting dari uji coba ini.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengonfirmasi kabar tersebut. “Hari ini test landing perdana pesawat jet mendarat di Bandara IKN pesawat tersebut ditumpangi oleh Menhub,” katanya.
Ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah konkret menuju kesiapan Bandara IKN dalam mendukung operasional ibu kota baru.
Setelah uji coba ini, akan ada pendaratan penting lainnya. Pesawat Kepresidenan yang digunakan oleh Presiden Joko Widodo juga direncanakan mendarat di Bandara IKN dalam waktu dekat.
“Itu juga bagian dari test landing sebelum Pesawat Kepresidenan nantinya akan mendarat di Bandara IKN,” tambah Yusuf.
Sejak pagi tadi, Presiden Jokowi dan rombongan telah bertolak menuju Kalimantan Timur. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada pukul 07.30 WIB.
Setibanya di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan, Presiden akan langsung melanjutkan perjalanan ke IKN dengan helikopter Super Puma TNI AU.
Agenda Presiden di IKN hari ini cukup padat. Selain memeriksa perkembangan proyek, Jokowi juga akan berkantor di Ibu Kota Nusantara.
Menurut Yusuf, Presiden akan memberikan pengarahan kepada para pejabat TNI dan Polri terkait tahun anggaran 2024. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Ruang Nusantara, Istana Negara, IKN.
Melihat perkembangan Bandara IKN yang semakin maju, kita bisa melihat bahwa proyek IKN memang sedang digenjot habis-habisan. Pendaratan perdana ini tentu menjadi bukti konkret bahwa pembangunan tidak lagi hanya sekedar rencana di atas kertas.
Namun, meski sudah ada progres nyata, kita perlu berpikir kritis, apakah infrastruktur lain yang menjadi tulang punggung kota ini juga siap?
Langkah berani seperti ini tentu harus disambut positif. Namun, apakah pemerintah juga sudah memikirkan matang-matang soal kelayakan dan dampaknya bagi masyarakat Kalimantan Timur dan sekitarnya?
Jangan sampai pembangunan IKN ini malah menambah masalah baru, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Dengan pendaratan perdana ini, pertanyaannya adalah: Apa yang akan terjadi selanjutnya? Sudahkah semua aspek dipertimbangkan dengan matang, atau kita terlalu terburu-buru?