Gubernur Kalteng Buka-Bukaan Soal Dana Artis Huma Betang Night

KHABAR, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah menegaskan bahwa anggaran untuk mendatangkan artis dalam acara “Car Free Night Huma Betang Night” bukanlah pemborosan, melainkan strategi membangkitkan ekonomi lokal dan mendukung pelaku UMKM, dengan total dana resmi sebesar Rp180 juta.

Acara tanya jawab ini berlangsung di depan Istana Gubernur Isen Mulang pada 31 Juli 2025, usai kegiatan jalan sore Gubernur menyapa masyarakat bersama awak media se-Kalimantan Tengah.

Sorotan Wartawan: Jalan Rusak dan Dana Artis

Dalam sesi dialog terbuka, seorang wartawan mengapresiasi kegiatan seni dan hiburan yang rutin digelar di Kalimantan Tengah.

Namun, ia juga mengangkat dua persoalan penting yang mengusik masyarakat.

Pertama, ia mempertanyakan apakah dana untuk mendatangkan artis setiap pekan bersumber dari APBD atau CSR perusahaan.

Kedua, ia menyuarakan keluhan atas jalan menuju rumah sakit yang rusak parah.

“Jalan rumah sakit kita ini, kita sudah sakit, makin sakit,” ucap wartawan dengan nada bercanda.

Gubernur Klarifikasi Anggaran dan Tujuan Event

Menjawab pertanyaan soal anggaran, Gubernur menjelaskan bahwa kegiatan hiburan tersebut telah dirancang sejak lama sebagai bagian dari revitalisasi budaya dan ekonomi rakyat.

Ia menyebutkan bahwa total anggaran kegiatan berada di angka Rp180 juta, mencakup berbagai kebutuhan termasuk dukungan terhadap UMKM lokal.

“UKM-nya, UMKM-nya hidup,” tegasnya, menyatakan bahwa acara ini menjadi stimulus ekonomi yang signifikan.

Harga mendatangkan artis seperti Tri Suaka dan Wali berkisar antara Rp30 juta hingga Rp70 juta per malam.

Tujuan utamanya adalah agar masyarakat Kalimantan Tengah tidak perlu ke luar daerah untuk hiburan, dan agar perputaran uang tetap di dalam daerah.

“Kalau tidak begini, uang dan sumber daya kita akan terus keluar,” ujarnya.

UMKM Lokal Diutamakan

Dalam penjelasannya, Gubernur menyebut hanya pelaku UMKM lokal yang diberi ruang berjualan saat acara berlangsung.

Menurutnya, ini adalah bentuk penghargaan terhadap pelaku ekonomi lokal dan langkah konkret memperkuat identitas daerah di tengah tantangan globalisasi.

Ia bahkan mencontohkan bagaimana penjual kecil yang biasanya hanya memperoleh ribuan rupiah, bisa mendapatkan penghasilan jutaan dalam satu malam saat acara berlangsung.

“Identitas lokal harus dipertahankan, dan ekonomi masyarakat harus dibangkitkan dari bawah,” ujarnya.

Dana Pribadi Juga Dikeluarkan

Gubernur mengakui bahwa tidak semua dana bersumber dari APBD.

Beberapa artis ia undang menggunakan dana pribadi, termasuk senilai Rp20 juta untuk menggantikan artis yang batal hadir.

Ia mengaku sempat berniat mengundang Raffi Ahmad, namun batal dan akhirnya memilih Nasar dengan dana pribadi.

“Saya pribadi yang bayar, karena saya merasa bangga sebagai Kalimantan Tengah,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa tidak ada pemborosan dana miliaran, bahkan nilai yang disebutkan jauh dari itu.

“Dua miliar, tiga miliar, enggak,” katanya.

Transparansi dan Tanggung Jawab

Menutup pernyataannya, Gubernur menekankan bahwa rincian anggaran bisa dicek di Disbudpar sebagai bentuk transparansi anggaran.

“Berapa sih? Tanya aja nanti ada di Disbudpar-nya,” katanya.

Ia berharap masyarakat dapat melihat kegiatan ini sebagai upaya membangun, bukan menghambur-hamburkan dana.

Dengan strategi ini, Kalimantan Tengah tidak hanya menghibur rakyatnya, tetapi juga menghidupkan pasar lokal dan membentuk semangat kebersamaan. (sav)

14 Izin Tambang Ditahan! Gubernur Akui Tekanan Tapi Tetap Lawan

Dana Rp150 Miliar & 60 Ribu Warga Akan Dapat Ini dari Gubernur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *