KHABAR, PALANGKA RAYA – Pelatihan Pengelolaan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bagi para bendahara dan pengelola BOSP jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalimantan Tengah resmi ditutup pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Penutupan berlangsung di Kelas Karamunting, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah.
Pelatihan ini telah berlangsung intensif selama satu minggu sejak 31 Juli 2025.
Sebanyak 29 peserta dari satuan pendidikan di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah mengikuti kegiatan tersebut.
Materi Disusun Berdasarkan Kebutuhan Nyata di Lapangan
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Inti, Isna Mariany, menyampaikan bahwa seluruh materi pelatihan telah disesuaikan dengan kondisi riil yang dihadapi di sekolah.
Materi pelatihan mencakup:
- Regulasi terbaru terkait Dana BOS
- Praktik pengelolaan dana secara teknis
- Studi kasus pengelolaan keuangan sekolah
- Sesi diskusi aktif antar peserta
“Pelatihan ini juga mengedepankan diskusi aktif antar peserta untuk mendorong pertukaran praktik baik dari berbagai daerah,” ujar Isna Mariany.
Gubernur Tegaskan Dana BOS Harus Transparan dan Akuntabel
Kepala BPSDM Kalteng, Nunu Andriani, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah dalam sambutan penutupan.
Dalam sambutan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas keseriusan mereka dalam mengikuti pelatihan.
“Dana BOS harus dikelola dengan transparan, akuntabel, dan fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran. Profesionalisme pengelola dana sangat menentukan keberhasilan program pendidikan,” tegas Gubernur.
Menurutnya, penguatan kapasitas bendahara dan pengelola Dana BOS di daerah adalah bagian dari misi pembangunan pendidikan di Kalimantan Tengah.
Tata kelola pendidikan yang baik menjadi dasar utama untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing di masa depan.
Dukungan dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek
Turut hadir secara daring, Ahmad Kusaeri, Staf Teknis Pengelola SIPLah dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek.
Ia menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dana pendidikan.
“Kami mengapresiasi langkah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah secara konkret memperkuat peran para pengelola Dana BOS di daerah. Sinergi pusat dan daerah seperti inilah yang mendukung terwujudnya sistem pendidikan yang akuntabel,” kata Ahmad.
Komitmen Lanjutan dari BPSDM Kalteng
BPSDM Kalteng menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi peningkatan kapasitas aparatur di sektor pendidikan.
Harapannya, para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah masing-masing.
Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menjadi motor penggerak perbaikan tata kelola dana pendidikan yang lebih profesional dan berdampak nyata. (MMC)