Presiden Komoro, Azali Assoumani. (Foto: AFP)

Presiden Komoro Terluka Akibat Serangan Senjata Tajam

Presiden Komoro Azali Assoumani mengalami luka ringan dalam serangan pisau pada hari Jumat, demikian pernyataan dari kepresidenan, seraya menambahkan bahwa si penyerang sudah ditangkap.

“Presiden Azali Assoumani mengalami luka ringan akibat pisau saat menghadiri pemakaman” seorang tokoh agama terkenal, kata pernyataan tersebut.

“Lukanya tidak serius, dan dia telah kembali ke rumah. Penyerang berada di tangan pihak keamanan,” tambahnya.

Juru bicara pemerintah, Fatima Ahamadael, menyatakan kepada AFP bahwa serangan itu terjadi di Salimani-Itsandra, sebuah daerah di pinggiran ibu kota Moroni.

“Alhamdulillah, nyawanya tidak dalam bahaya,” serunya, menolak memberi rincian lebih lanjut.

Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa penyerang tersebut adalah seorang pemuda berusia 22 tahun tanpa riwayat kriminal, yang bergabung dengan militer pada tahun 2022. Dia mengenakan boubou dan berada di ruangan bersama jenazah pemimpin agama tersebut ketika para pelayat memberi penghormatan, kata mereka.

Pisau itu melukai tangan presiden, namun si penyerang berhasil dihentikan oleh pelayat lainnya, tutur saksi mata.

Seorang sumber yang dekat dengan kepresidenan, yang tak ingin disebutkan namanya, mengatakan: “Presiden telah menerima perawatan yang tepat. Dia dalam keadaan aman.”

Sumber kedua, yang juga tak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa si penyerang merupakan seorang “gendarm (polisi) aktif yang masih bertugas.”

Tidak ada rincian lain yang tersedia.

Setelah kejadian tersebut, para gendarm bersiaga di lokasi. Warga bergegas pulang, terkadang berhenti untuk berbisik dalam kelompok kecil di jalanan.

Azali, 65 tahun, adalah mantan penguasa militer yang berkuasa melalui kudeta pada 1999 dan terpilih kembali sebagai presiden pada Januari setelah pemungutan suara yang diperdebatkan, yang kemudian diikuti dengan dua hari protes mematikan.

Ia dituduh menjadi semakin otoriter.

Pada Agustus, ia memberi kekuasaan baru kepada putranya, dalam langkah yang menurut para kritikus adalah langkah menuju konsolidasi kekuasaan keluarganya di negara kepulauan kecil Afrika tersebut.

Nour El Fath Azali, yang merupakan putra tertua Azali, diangkat sebagai sekretaris jenderal Komoro pada bulan Juli.

Dengan kekuasaan barunya itu, ia harus menyetujui semua dekrit yang dikeluarkan oleh menteri dan gubernur.

Para kritikus mengatakan bahwa hal ini membuat perannya menjadi setara dengan perdana menteri de facto.

Pada Januari, Presiden Azali memenangkan pemilihan yang oleh para lawannya dianggap penuh kecurangan. Tantangan hukum terhadap hasil pemilu tersebut ditolak.

Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam kerusuhan yang terjadi setelah pemilihan di negara berpenduduk sekitar 870.000 jiwa tersebut.

Saingan utamanya, mantan presiden Ahmed Abdallah Sambi, saat ini menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan pengkhianatan berat karena diduga menjual paspor.

Sumber: AFP

More From Author

Israel Tolak Seruan AS dan Sekutu untuk Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Presiden Komoro, Azali Assoumani. (Foto: AFP)

Musk Menyebut Pemerintah Australia ‘Fasis’ atas UU Penyebaran Informasi Palsu

Presiden Komoro, Azali Assoumani. (Foto: AFP)

Iran Umumkan Keberhasilan Meluncurkan Satelit Chamran-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *