Media melaporkan, 14 orang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah dan selatan pada malam hari.
Serangan udara di Kota Gaza menghantam satu rumah yang menampung 11 orang, termasuk empat anak-anak, lapor Associated Press. Serangan lainnya menghantam sebuah tenda di Khan Younis. Tenda ini dihuni warga Palestina yang terlantar akibat perang, tutur Pertahanan Sipil Gaza pada Sabtu.
Serangan tersebut merupakan susulan dari serangan sebelumnya minggu ini yang menyebabkan lebih dari 50 orang tewas. Berdasarkan laporan dari pejabat kesehatan Gaza, pada hari Rabu, Israel menewaskan 34 orang dalam serangan udara yang menghantam dua rumah dan sebuah sekolah PBB yang dijadikan tempat penampungan di Jalur Gaza. Korban tewas termasuk enam pekerja dari badan pengungsi Palestina PBB, kata organisasi tersebut.
“Di antara mereka yang tewas adalah pengelola tempat penampungan UNRWA dan anggota tim lainnya yang memberi bantuan pada orang-orang terlantar,” ungkap badan pengungsi itu dalam sebuah pernyataan di media sosial. “Tidak ada yang aman di Gaza. Tidak ada yang terhindar.”
Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, pada Selasa, setidaknya 19 orang tewas dalam serangan Israel pada malam hari di zona kemanusiaan di Gaza selatan.
Di Turki pada hari Sabtu, para pelayat mempersiapkan pemakaman Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika berusia 26 tahun yang menurut militer Israel kemungkinan besar tertembak “secara tidak langsung dan tidak sengaja” oleh pasukan Israel di Tepi Barat pada 6 September.
Keluarganya mengaku “sangat tersinggung oleh anggapan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh penembak jitu terlatih itu dianggap tidak sengaja,” dan mendorong dilakukannya penyelidikan oleh Amerika Serikat atas kematiannya. Turki mengatakan kesediaannya untuk melakukan penyelidikan sendiri.