Apakah kita siap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang kini semakin dekat di Palangka Raya? Pada Sabtu pagi, 21 September 2024, bau asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai tercium di kota ini. Meski kabut asap masih tipis dan belum mengganggu penglihatan, tanda-tanda bahaya sudah jelas di depan mata. Apakah kita harus menunggu hingga keadaan lebih parah?
Berdasarkan informasi dari BMKG, sejak dini hari hingga pagi, kualitas udara di Palangka Raya sempat berada di kategori tidak sehat. Ini bukanlah tanda yang bisa kita abaikan begitu saja. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah agar situasi ini tidak memburuk? “Warga harus lebih waspada,” ujar salah satu petugas BMKG di Palangka Raya, “karena potensi terjadinya karhutla semakin meningkat akibat cuaca yang panas dan kering dalam beberapa minggu terakhir.”
Kenapa kebakaran hutan semakin sering terjadi akhir-akhir ini? Cuaca di Palangka Raya yang dominan panas dan kering selama beberapa minggu terakhir, menjadi salah satu penyebab utamanya. Ini meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Apakah tindakan pencegahan cukup dilakukan? Sayangnya, banyak warga yang masih membersihkan lahan dengan cara dibakar, yang justru memperparah situasi. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah sering kali mengimbau agar masyarakat tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara dibakar.
Mengapa jumlah kebakaran bisa terus meningkat dalam waktu singkat? Pada 20 September 2024, BPBD Palangka Raya mencatat ada 11 kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik kota. Jumlah ini mengkhawatirkan, mengingat tahun ini baru memasuki puncak musim kemarau. BPBD sudah bekerja keras melakukan pemadaman, tetapi tanpa kesadaran masyarakat, upaya ini tidak akan cukup.
Situasi ini menantang, tetapi bukan tidak mungkin untuk diatasi. Kunci keberhasilan dalam mengendalikan karhutla adalah kesadaran masyarakat. Pertanyaannya, apakah kita sebagai masyarakat sudah cukup sadar akan bahaya kebakaran hutan ini? Kita harus bersama-sama menjaga lingkungan dengan tindakan pencegahan yang tepat.