Foto: Kemendag

CEPA Indonesia-Peru: Percepatan Ekonomi Dua Negara?

Apa yang membuat Indonesia dan Peru semakin giat mempercepat negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)? Sepertinya, keinginan untuk mempercepat perjanjian yang berpotensi besar ini adalah jawaban utamanya. Negosiasi putaran ketiga CEPA ini dimulai pada hari Selasa dan akan berlangsung hingga Jumat di Jakarta. Dengan tujuan untuk mencapai perjanjian substansial yang dijadwalkan diumumkan oleh para pemimpin kedua negara selama Pekan Pemimpin Ekonomi APEC di Peru pada November 2024, ada harapan besar dalam pertemuan ini.

Apa yang sedang dibahas dalam negosiasi ini? Menurut Johni Martha, Direktur Negosiasi Bilateral di Kementerian Perdagangan Indonesia dan Kepala Tim Negosiasi Indonesia, diskusi meliputi berbagai topik penting seperti akses pasar, regulasi teknis, keamanan pangan, dan pengurangan hambatan non-tarif. Ini adalah aspek-aspek krusial yang diharapkan dapat memperlancar perdagangan antara kedua negara dan mempermudah akses pasar bagi produk-produk dari Indonesia dan Peru.

Mengapa Peru tampak begitu optimis tentang kerjasama ini? Gerardo Meza, Direktur Asia, Oseania, dan Afrika di Kementerian Luar Negeri Peru dan Kepala Delegasi Peru, menunjukkan rasa optimisme yang tinggi. Meza percaya bahwa peluang perdagangan dengan Indonesia akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Peru. Bahkan, partisipasi pengusaha Peru dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia di Lima akhir pekan lalu, menurutnya, adalah indikator nyata dari minat dan kepercayaan mereka terhadap kerjasama ekonomi ini.

Percepatan negosiasi CEPA antara Indonesia dan Peru merupakan langkah strategis yang sangat positif. Keduanya tampak menyadari potensi besar dari perjanjian ini dan berkomitmen untuk membuatnya terwujud lebih cepat. Ini bukan hanya tentang meningkatkan perdagangan, tapi juga tentang membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat di tingkat global. Dengan akses pasar yang lebih baik, regulasi yang lebih jelas, dan pengurangan hambatan non-tarif, kedua negara bisa membuka banyak peluang baru untuk bisnis mereka.

Kita bisa melihat ini sebagai contoh bagaimana kerjasama internasional dapat menciptakan manfaat mutual yang signifikan. Optimisme dari Peru juga menunjukkan bahwa mereka sangat serius dalam memanfaatkan potensi kerjasama ini. Bagi Indonesia, ini adalah kesempatan emas untuk memperluas pasar ekspor dan memperkuat posisi ekonomi di kancah global.

Satu hal yang patut diingat adalah bahwa kesuksesan dari negosiasi ini akan sangat bergantung pada bagaimana kedua belah pihak dapat mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan mewujudkan kesepakatan yang saling menguntungkan. Mari kita tunggu bagaimana hasil akhir dari negosiasi ini akan berdampak pada kedua negara dan ekonomi global secara keseluruhan.

More From Author

Foto: Kemendag

Harga Kamar Hotel Naik 300%: 1400 Kamar Hotel MotoGP Mandalika Sudah Dibooking

Foto: Kemendag

Presiden Jokowi Bakal Turun Tangan: PON ke-21 di Aceh dan Sumut Masih Bermasalah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *