KHABAR, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan dan pengendalian inflasi dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayur dan cabai.
Gerakan ini bukan hanya soal bercocok tanam, tapi juga strategi cerdas menjaga kestabilan harga pangan dan daya beli masyarakat.
Menurut Sugianto Sabran, masyarakat harus mulai mandiri dalam memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari tanpa sepenuhnya bergantung pada pasar.
“Kita harus memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi stabil. Jangan hanya menjadi konsumen, tapi juga harus bisa menjadi produsen,” tegasnya dalam pernyataan pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Solusi Inflasi dari Pekarangan Rumah
Dengan menanam sendiri bahan pangan seperti cabai dan tomat, masyarakat bisa menghemat pengeluaran dan menghindari dampak langsung dari fluktuasi harga pasar.
Gubernur menekankan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan tidak perlu dimulai dari lahan besar, cukup dari halaman rumah sendiri.
Tanaman yang disarankan untuk ditanam di pekarangan antara lain:
- Cabai
- Tomat
- Sayuran hijau seperti kangkung dan bayam
- Bumbu dapur seperti serai dan daun bawang
Langkah ini dinilai efektif dalam menghadapi tekanan ekonomi yang kerap muncul akibat naik turunnya harga kebutuhan pokok.
Program Pertanian Rumah Tangga Terus Didorong
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga terus menggencarkan program pertanian rumah tangga sebagai solusi jangka panjang dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.
Melalui program ini, masyarakat dibina untuk mengelola pekarangan menjadi sumber pangan yang produktif.
“Kalau setiap rumah tangga punya kebun kecil, dampak kenaikan harga di pasar tidak akan terlalu terasa,” lanjut Gubernur Sugianto.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan perekonomian daerah akan semakin stabil dan kesejahteraan warga meningkat dari akar rumput.
Upaya kolaboratif ini juga menjadi bentuk kemandirian daerah dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional dan global.
Program ketahanan pangan berbasis rumah tangga kini menjadi tumpuan harapan baru bagi masyarakat Kalimantan Tengah di tengah tantangan inflasi dan ketergantungan pasar.
(asp)