KHABAR, PALANGKA RAYA – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Tengah periode II Januari 2025 resmi turun, namun tetap lebih unggul dibandingkan provinsi tetangga, Kalimantan Barat.
Penetapan harga ini diumumkan dalam rapat resmi yang digelar Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah (Disbun Kalteng) di Aula Disbun Kalteng, Rabu (5/2/2025).
Kepala Disbun Kalteng, Rizky Badjuri, menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan, posisi harga sawit di Kalteng masih cukup kompetitif.
“Secara umum, harga TBS kita masih lebih tinggi dari Kalbar,” ujarnya saat memimpin rapat.
Rincian Harga Sawit Periode II Januari 2025
Harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan sebesar Rp13.628,93 per kilogram.
Sementara harga inti sawit (Palm Kernel/PK) mencapai Rp10.881,36 per kilogram.
Indeks “K” yang digunakan sebagai penentu harga berada di angka 91,58%.
Harga TBS sendiri disesuaikan dengan usia tanaman, berikut rinciannya:
- Tanaman usia 3 tahun: Rp2.376,73 per kilogram
- Tanaman usia 4 tahun: Rp2.671,47 per kilogram
- Tanaman usia 5 tahun: Rp2.841,62 per kilogram
- Tanaman usia 6 tahun: Rp2.991,26 per kilogram
- Tanaman usia 7 tahun: Rp3.084,19 per kilogram
- Tanaman usia 8 tahun: Rp3.163,55 per kilogram
- Tanaman usia 9 tahun: Rp3.220,74 per kilogram
- Tanaman usia 10–20 tahun: Rp3.250,65 per kilogram
- Tanaman usia 21 tahun: Rp3.184,95 per kilogram
- Tanaman usia 22 tahun: Rp3.131,03 per kilogram
- Tanaman usia 23 tahun: Rp3.022,49 per kilogram
- Tanaman usia 24 tahun: Rp2.919,17 per kilogram
- Tanaman usia 25 tahun: Rp2.785,06 per kilogram
Pemerintah Ajak Semua Pihak Jaga Stabilitas Harga
Rizky Badjuri mengajak seluruh pihak terkait untuk terus menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan petani sawit.
“Mari kita terus perkuat sinergi agar harga tetap stabil dan petani sejahtera,” tutupnya.
Dengan harga yang masih kompetitif, Kalimantan Tengah menunjukkan ketahanan sektor perkebunan sawit di tengah tantangan pasar global.
Komitmen kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan petani diharapkan menjadi kunci keberlanjutan ekonomi berbasis kelapa sawit di Bumi Tambun Bungai.
(Red)