KHABAR, PALANGKA RAYA – Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen menjaga stabilitas inflasi 2025 agar tetap terkendali di kisaran 2,51 persen tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada Januari 2025, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi tahunan (yoy) pada bulan tersebut hanya 0,28 persen, turun signifikan dari 1,03 persen (yoy) pada Desember 2024.
Faktor Penyebab Penurunan Inflasi
Penurunan inflasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. “Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya tarif listrik serta harga beberapa komoditas, seperti bawang merah, tomat, ikan nila, dan ikan peda,” jelas Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrian.
Selain itu, BI mencatatkan bahwa diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA pada Januari-Februari 2025 turut berkontribusi besar dalam menurunkan inflasi di Kalteng.
Kenaikan Harga Beberapa Komoditas
Namun, meskipun inflasi secara keseluruhan mengalami penurunan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara moderat. Beberapa komoditas tersebut antara lain daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, ikan gabus, dan bensin.
Kondisi Inflasi di Kalteng
Meskipun inflasi di Kalteng berada sedikit di luar sasaran inflasi nasional, Yuliansah Andrian optimis bahwa inflasi akan tetap terkendali. “BI memperkirakan inflasi tetap stabil karena beberapa faktor, termasuk ekspektasi masyarakat yang terjaga, daya tahan ekonomi daerah yang baik, stabilitas nilai tukar rupiah, serta dampak positif dari digitalisasi ekonomi,” katanya.
Prospek Pangan dan Distribusi
Berdasarkan data hingga Januari 2025, sebagian besar harga bahan pangan di Kalteng masih relatif stabil. Namun, ada sedikit kenaikan pada harga daging ayam ras dan bawang putih. “Pasokan pangan yang cukup, terutama karena beberapa komoditas mulai memasuki masa panen, serta kondisi cuaca yang lebih stabil turut membantu kelancaran distribusi barang,” jelasnya.
Persiapan Menyambut Ramadan dan Idul Fitri
Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Yuliansah Andrian memperkirakan akan ada peningkatan permintaan terhadap bahan pangan dan jasa transportasi. “BI Kalteng mengingatkan bahwa kondisi ini dapat mempengaruhi harga di daerah dan akan terus dipantau guna menjaga inflasi tetap terkendali,” pungkasnya.
Reporter: asp