KHABAR, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran meresmikan Koperasi Kelurahan Merah Putih Bukit Tunggal pada Senin, 21 Juli 2025, sebagai bagian dari peluncuran serentak 80.000 koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia yang dibuka langsung oleh Presiden RI secara daring.
Peluncuran Nasional Koperasi Merah Putih
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk memperkuat peran koperasi dalam perekonomian rakyat.
Di Kalimantan Tengah sendiri, terdapat 1.542 koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih yang aktif dan ikut diluncurkan pada hari yang sama.
“Sebanyak total 1.542 koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih aktif yang diluncurkan hari ini serentak di seluruh Indonesia,” kata Dr. Rahmawati selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Tengah
9 Unit Usaha Wajib untuk Setiap Koperasi
Koperasi yang diluncurkan wajib memiliki sembilan unit usaha dalam satu badan koperasi.
“Minimal ada 9 unit usaha dalam satu koperasi. Ini menunjukkan potensi besar koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat,” jelas Rahmawati.
Unit-unit usaha tersebut mencakup sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, seperti:
- Usaha sembako
- Layanan keuangan mikro
- Toko koperasi serba ada
- Layanan transportasi
- Pengelolaan pertanian dan peternakan
- Industri kecil menengah
- Jasa digital dan teknologi
- Layanan kesehatan dasar
- Pendidikan dan pelatihan keterampilan
Koperasi Jadi Pilar Ketahanan Pangan
Gubernur Agustiar menekankan bahwa koperasi Merah Putih akan menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi Merah Putih menjadi pilar utama perekonomian desa maupun kelurahan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Agustiar.
Ia menyebutkan bahwa koperasi adalah jawaban atas tantangan ekonomi di tingkat akar rumput, terutama di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Audit Ketat dari Pusat hingga Daerah
Untuk memastikan koperasi berjalan secara profesional dan akuntabel, pemerintah menggandeng lembaga pengawas keuangan resmi.
“Audit juga dilakukan oleh OJK dan Bank Indonesia untuk menjamin akuntabilitas dan kelayakan usaha koperasi,” terang Rahmawati.
Hal ini dilakukan agar dana yang dikelola koperasi tidak disalahgunakan dan benar-benar membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kunci Sukses Ada di Tangan Warga
Gubernur Agustiar mengingatkan bahwa kesuksesan koperasi tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat.
“Maju atau mundurnya koperasi ada di tangan kita semua,” seruan Gubernur Agustiar, mengajak warga aktif terlibat.
Ia berharap koperasi menjadi wadah baru bagi warga untuk berkolaborasi, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ekonomi lokal.
Program Koperasi Merah Putih juga diharapkan menjadi model pembangunan ekonomi inklusif yang berbasis komunitas di Kalimantan Tengah.
Koperasi ini akan menjadi ujung tombak pemerataan ekonomi dan mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Gubernur menutup sambutannya dengan harapan agar koperasi ini bukan hanya simbol, tetapi benar-benar menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat.
(sav)