Deteksi Dini Tingkatkan Peluang Sembuh Kanker Hingga 85 Persen

KHABAR, PALANGKA RAYA – Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyoroti tantangan deteksi dini kanker kolorektal dan kanker prostat di Indonesia dalam acara pengukuhan pengurus YKI Provinsi Kalimantan Tengah.

Acara tersebut berlangsung di Palangka Raya pada Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini menjadi forum penting untuk membahas penanggulangan kanker di daerah, khususnya terkait peningkatan kesadaran masyarakat akan deteksi dini.

Kanker Kolorektal Semakin Mengkhawatirkan

Ketua Umum YKI mengungkapkan bahwa 22 tahun lalu kanker kolorektal belum menjadi perhatian besar.

Namun kini, kanker kolorektal menempati peringkat kedua pada laki-laki dan ketiga pada perempuan di Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa YKI bersama Kementerian Kesehatan telah memulai program deteksi dini kanker kolorektal.

Sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat masih rendah.

“Pasien mau membayar jutaan rupiah untuk pemeriksaan darah, tetapi enggan membawa sampel feses yang biayanya hanya sekitar Rp300 ribu karena alasan jijik,” ujarnya.

Gaya Hidup Pengaruhi Risiko Kanker

Perubahan pola hidup menjadi faktor penting dalam meningkatnya kasus kanker di Indonesia.

Pola makan berlebihan, minimnya aktivitas fisik, dan faktor usia memperbesar risiko terjadinya kanker.

Ketua Umum YKI menegaskan pentingnya perubahan perilaku masyarakat untuk mengurangi faktor risiko tersebut.

Peningkatan Kasus Kanker Prostat

Selain kanker kolorektal, kanker prostat kini juga menjadi perhatian serius YKI.

Kasusnya meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup masyarakat.

Deteksi dini kanker prostat sebenarnya tergolong mudah dilakukan.

Namun, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan masih menjadi kendala utama.

Pentingnya Deteksi Dini

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi kanker di Indonesia menunjukkan tren peningkatan.

Ketua Umum YKI mengingatkan bahwa menemukan kanker pada stadium awal dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80–85 persen.

Sedangkan pada stadium lanjut, tingkat kesembuhan hanya sekitar 10–11 persen.

Kolaborasi untuk Perluas Edukasi

YKI mendorong kerja sama dengan pemerintah daerah, tenaga medis, dan komunitas masyarakat.

Tujuannya untuk memperluas edukasi, mempermudah akses deteksi dini, dan melatih perawatan pasien kanker di rumah.

“Moto YKI adalah memastikan kanker ditemukan sedini mungkin agar pasien memiliki peluang hidup lebih tinggi,” tegasnya. (gnd)

400 Ribu Kasus Kanker Baru Tiap Tahun, Bagaimana Kalteng Hadapi?

Leonard Ungkap Kunci Sukses Sanitasi Kalteng, Bukan Sekadar Infrastruktur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *