Hampir 3 Bulan, 77 Poslap Karhutla Tegak Siaga di 14 Kabupaten/Kota

KHABAR, PALANGKA RAYA – Hampir tiga bulan sejak posko krisis dan pos lapangan (poslap) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah diaktifkan pada 11 Juni 2025, semangat para petugas di lapangan terus dijaga. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menegaskan bahwa ketangguhan tim menjadi ujung tombak dalam menanggulangi karhutla.

Apresiasi untuk Petugas dan Relawan

Ahmad Toyib memberikan apresiasi sekaligus dorongan semangat kepada seluruh petugas, khususnya yang tergabung dalam Posko Krisis dan 77 poslap di 14 kabupaten/kota.

Termasuk di dalamnya para relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang aktif terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Tim di lapangan adalah ujung tombak. Kita upayakan jangan sampai apinya membesar, dan kalau ada titik api, harus dipadamkan sedini mungkin,” ujar Toyib, Selasa (09/09/2025).

Ia menilai kesiapsiagaan dan kerja cepat tim patut diapresiasi. Berkat hal itu, Kalimantan Tengah berhasil menekan potensi kabut asap yang sebelumnya menjadi masalah tahunan.

“Saya berterima kasih kepada seluruh personel. Mereka sudah bekerja keras menjaga Kalimantan Tengah dari ancaman kabut asap,” katanya.

Misi Kalteng Bebas Kabut Asap 2025

Toyib menekankan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan misi Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, untuk mewujudkan “Kalteng Bebas Kabut Asap 2025.”

Komitmen tersebut hanya bisa tercapai dengan kerja bersama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat.

Sejumlah upaya telah dilakukan, di antaranya:

  • Patroli rutin di darat dan perairan.
  • Pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca oleh Satgas Udara dengan dukungan BNPB.

“Modifikasi cuaca adalah salah satu strategi penting, terutama untuk menambah curah hujan di wilayah rawan kebakaran. Tapi tetap saja, patroli rutin di lapangan tidak bisa ditinggalkan,” jelas Toyib.

Waspada Meski Hujan Meningkat

Meski intensitas hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Toyib mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga.

Kondisi lahan gambut yang mudah kering saat panas masih menyimpan potensi kebakaran.

“Komitmen kita adalah mewujudkan Kalimantan Tengah bebas kabut asap tahun 2025. Jangan sampai ada kebakaran yang meluas. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Kalteng Fokus ke Outcome, Apa Saja Program yang Bisa Terancam Hilang?

DLH Kalteng Gelar Pelatihan Operator 3 Armada Sampah di Palangka Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *