KHABAR, PALANGKA RAYA – Ratusan peserta dari berbagai kalangan meramaikan halaman kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (12/9/2025). Mereka berkumpul dalam peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) 2025 yang digelar untuk memperingati Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189.
Semarak Bulan Bakti PKH 2025
Acara berlangsung meriah dengan berbagai lomba unik yang mengundang tawa sekaligus edukatif.
Peserta diajak senam bersama, lomba makan telur, lomba masak kreasi berbahan telur, hingga lomba estafet menangkap bebek.
Semua rangkaian kegiatan dirancang untuk memberikan hiburan sekaligus edukasi tentang pentingnya gizi hewani.
Kepala Dinas TPHP Prov. Kalteng, Rendy Lesmana, menegaskan tujuan kegiatan ini lebih dari sekadar seremonial.
“Bulan Bakti PKH ini tidak hanya dilaksanakan sebagai kegiatan tahunan, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran sektor peternakan dalam mendukung ketahanan pangan dan gizi,” ujarnya.
Keterlibatan Berbagai Kalangan
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pegawai Dinas TPHP.
Turut hadir Dharma Wanita Persatuan, mahasiswa magang dari UPR, UPN Yogyakarta, SMK Katingan Kuala, hingga pelaku usaha hortikultura.
Mereka juga memeriahkan Pasar Tani Jumat Berkah dengan memamerkan produk segar.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan 50 tabak telur ayam sebagai doorprize bagi peserta yang beruntung.
Momen ini semakin menambah semangat kebersamaan dan keceriaan para peserta.
Lomba Favorit dan Antusiasme Peserta
Plt. Kabid PKH, Nina Ariani, menyebutkan bahwa lomba menangkap bebek menjadi primadona.
“Kegiatan ini menampilkan kreativitas dan inovasi kreasi peserta dalam mengolah bahan baku telur menjadi masakan yang sehat dan bergizi tinggi. Yang tidak kalah menarik, lomba estafet menangkap bebek sebagai ajang yang melatih ketangkasan, kecepatan, dan keterampilan peserta,” jelasnya.
Bagi masyarakat yang hadir, Bulan Bakti PKH 2025 tidak hanya sekadar hiburan.
Acara ini menjadi ruang belajar tentang pentingnya protein hewani yang dikemas secara menyenangkan.
Gelak tawa, kebersamaan, serta aroma masakan kreasi telur menjadi simbol nyata bahwa edukasi gizi bisa berjalan dengan cara kreatif dan penuh semangat.
