Cuma Rp75 Ribu, Warga Bisa Pulang Bawa Banyak Barang Pokok

KHABAR, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pasar murah di halaman Kantor Gubernur, Kamis (25/9), sebagai upaya menekan inflasi sekaligus meringankan beban masyarakat akibat tingginya harga kebutuhan pokok.

Sinergi Pemerintah, BUMN, dan Distributor

Kegiatan ini merupakan inisiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng dengan menggandeng BUMN, BUMD, hingga distributor bahan pokok.

Berbagai kebutuhan utama dijual dengan harga lebih rendah dari pasaran, mulai dari beras, minyak goreng, gula, tepung, bawang merah hingga cabai.

Pernyataan Gubernur Kalteng

“Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Pasar murah ini juga sekaligus bagian dari strategi kita dalam mengendalikan inflasi di daerah,” ujar Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, saat membuka kegiatan.

Paket Sembako Murah

Menurut data TPID, lebih dari 2.500 paket sembako disediakan bagi masyarakat.

Isi paket tersebut antara lain:

  • Beras 5 kg
  • Minyak goreng 1 liter
  • Gula pasir 1 kg
  • Tepung terigu 1 kg

Harga per paket hanya Rp75 ribu atau lebih murah sekitar 30 persen dari harga pasaran.

Rencana Pasar Murah Berkelanjutan

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Arianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti di Kantor Gubernur.

“Pasar murah di Kantor Gubernur ini hanya pembuka. Ke depan, kami akan bergerak ke kecamatan hingga desa, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih merata oleh masyarakat,” ungkapnya.

Antusiasme Warga

Warga Palangka Raya menyambut positif kegiatan ini.

“Harga beras sekarang mahal, jadi pasar murah ini sangat membantu. Semoga sering diadakan, apalagi menjelang akhir tahun biasanya harga kebutuhan pokok naik,” kata Siti Aminah, salah satu warga yang ikut antre.

Dorong UMKM dan Ekonomi Lokal

Selain penjualan bahan pokok, pasar murah ini juga diramaikan dengan bazar produk UMKM lokal.

Produk yang ditawarkan meliputi makanan olahan, kerajinan tangan, dan hasil pertanian dari pelaku usaha daerah.

Pemerintah berharap langkah ini tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan perputaran ekonomi lokal. (gld)

Ada Rp 12,5 Miliar Mengalir ke Desa, Begini Strategi Pemprov Kalteng

Setiap 9 Menit Ada yang Meninggal Karena Rabies, Kalteng Ambil Langkah Ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *