KHABAR, KUALA KAPUAS – Sebanyak 30 petani cabai di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Budidaya Cabai berbasis Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pada Rabu (1/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam membudidayakan cabai secara efektif dan ramah lingkungan.
Meningkatkan Kemampuan Petani Melalui Sekolah Lapang
Sekolah Lapang ini dirancang agar para petani memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi dan mengendalikan hama sejak awal hingga pasca panen.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi upaya untuk memperkuat penerapan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.
Dalam pelaksanaannya, petani dibimbing langsung oleh Ahmadi, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah yang bertugas di Kabupaten Kapuas.
Para peserta dilatih untuk:
- Menganalisis data dan informasi agroekosistem,
- Mengidentifikasi jenis hama dan penyakit tanaman cabai,
- Menerapkan teknik pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan,
- Serta meningkatkan kemampuan dalam pengamanan hasil produksi.
Dukungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Rendy Lesmana, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
“Sekolah Lapang merupakan salah satu kegiatan yang dianggap solutif dalam rangka pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman cabai. Serangan hama pada tanaman cabai apabila tidak dikendalikan secepat mungkin dapat menyebabkan kehilangan hasil panen cabai,” ujar Rendy Lesmana.
Ia menjelaskan, program ini merupakan bagian dari kegiatan Dinas melalui UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
UPT tersebut bertugas menyelenggarakan kegiatan teknis operasional dan penunjang perlindungan tanaman pangan serta hortikultura.
Solusi Ramah Lingkungan Atasi OPT
Lebih lanjut, Rendy Lesmana menambahkan bahwa permasalahan OPT bersifat kompleks karena melibatkan interaksi antara berbagai komponen agroekosistem dan faktor manusia.
Oleh sebab itu, pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dinilai sebagai solusi yang efisien, efektif, dan ramah lingkungan untuk menjaga ketahanan produksi pertanian.
Melalui kegiatan SLPHT ini, petani diharapkan mampu menerapkan hasil pelatihan di lahan mereka masing-masing.
Para petani kini lebih memahami cara budidaya cabai yang berkelanjutan, mulai dari penanaman, pengendalian hama, hingga pengolahan pasca panen.
Reporter: EK