Kalteng Tancap Gas! Realisasi Cetak Sawah Capai 53 Persen dari Target Nasional

KHABAR, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas utama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, mewakili Gubernur H. Agustiar Sabran, saat menjadi panelis dalam program CNN Indonesia Newsroom bertajuk “Bicara Soal Ketahanan Pangan” di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Kalteng Jadi Provinsi Strategis Cetak Sawah Baru

Dalam paparannya, Edy menjelaskan bahwa Kalimantan Tengah menjadi salah satu provinsi strategis yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai lokasi pelaksanaan program cetak sawah baru dan optimasi lahan.

Program tersebut merupakan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan yang berawal dari daerah.

Edy mengungkapkan bahwa realisasi cetak sawah di Kalteng telah mencapai lebih dari 53 persen dari target 71 ribu hektare.

Kami terus mempercepat pembukaan lahan dan kegiatan optimasi agar target cetak sawah dapat tercapai sesuai rencana. Upaya ini dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak ketiga, untuk memperkuat sinergi di lapangan. Saat ini, sebagian lahan sudah siap tanam, dan kami optimistis seluruh target dapat terealisasi sesuai jadwal,” tutur Edy.

Ajak Masyarakat Dukung Ketahanan Pangan

Edy juga menyampaikan pesan dari Gubernur H. Agustiar Sabran agar masyarakat Kalimantan Tengah berperan aktif dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

Gubernur berpesan agar seluruh masyarakat Kalimantan Tengah bersatu dan berperan aktif menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat harus dijawab dengan kerja nyata agar daerah ini mampu berkontribusi besar terhadap terwujudnya swasembada pangan nasional,” tegasnya.

Tantangan Lahan Rawa dan Gambut

Meski menunjukkan progres positif, Edy mengakui bahwa pelaksanaan program di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala.

Ia menjelaskan, karakteristik lahan di Kalimantan Tengah berbeda dengan wilayah lain seperti Pulau Jawa, karena sebagian besar berupa lahan rawa dan gambut yang memerlukan kajian serta perencanaan matang.

Kami telah melakukan Survei Investigasi Desain (SID) secara komprehensif untuk memastikan lahan yang tidak sesuai, khususnya bagi pertanian padi, tidak digarap. Langkah ini penting guna menjaga ekosistem lingkungan sekaligus menghormati kearifan lokal,” jelas Edy.

Bentuk Satuan Pangan untuk Percepat Program

Sebagai langkah percepatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melibatkan berbagai pihak mulai dari petani, mahasiswa, hingga sektor swasta dalam mendukung pelaksanaan program.

Edy menyebut, pemerintah daerah juga telah membentuk Satuan Pangan sebagai langkah konkret memperkuat implementasi di lapangan.

Seluruh pihak kami libatkan secara langsung dalam pelaksanaan program ini. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga membentuk Satuan Pangan untuk mendukung kegiatan cetak sawah dan optimasi lahan. Mahasiswa dan kelompok tani (Gapoktan) turut berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan,” pungkasnya.

(MTD/Foto: Ist)

“Persaingannya Berat, Tapi Kami Tetap Optimis” – Atlet Kalteng di PORNAS 2025

71 Tenaga Medis Disebar ke 11 Kabupaten di Kalteng untuk Perkuat Layanan Puskesmas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *