400 Ribu Ton Padi Jadi Target, Mampukah Kalteng Wujudkan?

KHABAR, JAKARTA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo menegaskan target ambisius Pemprov Kalteng untuk memproduksi 400 ribu ton padi pada tahun 2025. Target ini menjadi bagian dari kontribusi daerah dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Komitmen Kalteng Dorong Swasembada Pangan

Dalam acara Leadership Forum CNN Indonesia: Pilar Nusantara, Penopang Asta Cita yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (14/10/2025), Edy menyampaikan optimismenya terhadap capaian tersebut.

Ia menegaskan, dalam beberapa tahun terakhir, produksi pertanian padi di Kalimantan Tengah terus menunjukkan peningkatan signifikan.

Kami di 2025 ini ditargetkan dari 71 ribu hektar, kemudian kami kontrak 66 ribu hektar untuk cetak sawah rakyat. Kemudian ada adendum karena lahan yang harus disinkronkan dengan masyarakat, sehingga target di 53 ribu. Saat ini sudah tergarap 25 persen. Dari angka 25 persen itu, kita harap memberi kontribusi positif,” kata Edy.

Edy menambahkan, keberhasilan target tersebut sangat bergantung pada dukungan infrastruktur logistik yang memadai. Pasalnya, hasil panen dari sentra-sentra produksi harus bisa menjangkau pasar dengan cepat dan biaya yang efisien.

Kalteng Masuk Lokasi Prioritas Nasional

Wagub Edy juga mengungkapkan bahwa berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025, Kalimantan Tengah menjadi salah satu wilayah yang ditetapkan dalam program percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional.

Pemerintah Provinsi Kalteng, lanjutnya, telah menindaklanjuti arahan tersebut melalui berbagai langkah strategis di lapangan untuk memastikan target swasembada pangan tercapai.

Dukungan Pemerintah Pusat

Dalam forum yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan Asta Cita, delapan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.

Menurut Tito, daerah memiliki peran kunci dalam pelaksanaan berbagai program unggulan seperti:

  • Ketahanan dan swasembada pangan
  • Ketahanan energi
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Sekolah Rakyat
  • Koperasi Merah Putih

Saya kira peran daerah sangat penting. Karena sekali lagi daerah, bupati, gubernur, memiliki power, memiliki kekuasaan, bisa membuat regulasi, ada sumber daya yang sangat berpengaruh untuk daerah masing-masing,” ujar Tito.

Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

(TRA)

Bisa Kuliah Gratis di 32 Universitas? Ini Jawaban dari Pemprov Kalteng!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *