Satu Kelurahan di Palangka Raya Jadi Contoh Nasional Pengelolaan Sampah, Kok Bisa?

KHABAR, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat gerakan peduli lingkungan melalui Program Kampung Iklim (Proklim) di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Program ini tak hanya fokus pada mitigasi perubahan iklim, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.

Pemerintah Dorong Ekonomi Hijau Lewat Proklim

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta, menegaskan bahwa pelaksanaan Proklim sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, S.Sos., M.M.

“Program ini kami jalankan sejalan dengan visi dan misi Gubernur serta Wakil Gubernur Kalimantan Tengah. Melalui Kampung Iklim, kita ingin mengembangkan Desa Proklim, Desa Wisata, sekaligus menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan,” ujar Joni saat menghadiri sosialisasi Proklim, Kamis (25/09/2025).

Ia menjelaskan, Kelurahan Kalampangan dipilih sebagai role model karena dinilai berhasil dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Sistem pemilahan sampah di wilayah ini terbukti efektif, bahkan mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.

Selain itu, Kalampangan juga dikenal memiliki UMKM kreatif yang bergerak di bidang produk ramah lingkungan, seperti pengolahan limbah menjadi barang bernilai jual.

Dorong Retail Stop Plastik Sekali Pakai

“Ke depan, DLH akan mendorong semua retail modern di Kalteng agar tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, mereka bisa memasarkan produk UMKM lokal, seperti kantong ramah lingkungan ini. Kami yakin langkah ini akan sukses, karena selain mengurangi sampah plastik juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegas Joni.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi gerakan bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan ekonomi hijau dan gaya hidup berkelanjutan.

Fokus pada Edukasi dan Pengelolaan Sampah

Selain mendukung UMKM lokal, Joni juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan kepada masyarakat.

Ia mengajak warga untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah rumah tangga agar bernilai ekonomi, misalnya dengan mengolahnya menjadi kompos blok atau produk daur ulang yang dapat dijual.

“Edukasi harus terus diperkuat. DLH akan menyiapkan program pembelajaran yang matang agar masyarakat bisa mengelola sampah dengan cara yang benar, bermanfaat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Kalampangan Jadi Contoh Kampung Iklim di Kalteng

Menurut Joni, keberhasilan Proklim di Kalampangan bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa dan kelurahan lain di Kalimantan Tengah.

Dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari, tetapi juga dapat merasakan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang bijak.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kalimantan Tengah diharapkan menjadi daerah yang mandiri, hijau, dan berdaya secara ekonomi.

(a/foto: dlh) Edt: EK

Literasi Berbasis Kearifan Lokal Jadi Fokus Bimtek Kepenulisan di Palangka Raya

Huma Betang Night Catat Omzet Rp1,071 Miliar, UMKM Kalteng Semakin Tumbuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *