Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, kembali menjalani pemeriksaan medis. Kali ini, pemeriksaan dilakukan pada Minggu malam, 6 Oktober 2024, terkait masalah kesehatan paru-paru. Istana Kerajaan memberikan pernyataan bahwa kondisi Raja Salman perlu dipantau setelah mengalami radang paru-paru.
Pemeriksaan ini dilakukan atas saran dari Klinik Kerajaan. Di usianya yang ke-88 tahun, kesehatan Raja Salman menjadi perhatian publik. Istana juga menyampaikan harapan dan doa bagi kesembuhannya, “Semoga Allah melindungi Penjaga Dua Masjid Suci dan memberinya kesehatan dan kesejahteraan.”
Riwayat Kesehatan Sebelumnya di Mei 2024
Sebelum kejadian ini, pada Mei 2024, Raja Salman sudah pernah mengalami masalah kesehatan yang sama. Saat itu, ia menjalani pemeriksaan medis di Klinik Kerajaan Istana Al-Salam di Jeddah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru, yang kemudian ditangani dengan antibiotik. Setelah menjalani perawatan tersebut, Raja dinyatakan sembuh.
Meski demikian, kesehatannya jarang dibahas secara terbuka. Istana Kerajaan cenderung menjaga privasi terkait kondisi medis Raja, meskipun spekulasi di kalangan publik sering muncul. Pemerintah Arab Saudi pun berusaha meredam rumor tentang kesehatan Raja Salman.
Rapat Kabinet Terakhir dan Peran Putra Mahkota
Raja Salman terakhir kali memimpin rapat kabinet pada Agustus 2024. Namun, mengingat kondisi kesehatannya yang tidak selalu memungkinkan, ia mengeluarkan dekrit khusus yang mengizinkan rapat kabinet tetap berjalan meski tanpa kehadirannya ataupun Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Menurut dekrit tersebut, jika Raja Salman dan MBS absen, rapat akan dipimpin oleh anggota kabinet tertua dari keluarga kerajaan.
Putra Mahkota MBS, yang sering terlihat lebih aktif dalam urusan pemerintahan, tampaknya telah mengambil peran besar dalam mengelola urusan negara sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa transisi kepemimpinan di Arab Saudi semakin dipersiapkan, terutama jika kondisi kesehatan Raja semakin menurun.
Sejarah Kesehatan Raja Salman Sejak 2022
Kesehatan Raja Salman memang sudah beberapa kali menjadi sorotan sejak tahun 2022. Pada Mei 2022, Raja sempat dirawat di rumah sakit untuk menjalani kolonoskopi. Setelah itu, ia menghabiskan lebih dari seminggu di rumah sakit untuk menjalani tes tambahan dan pemulihan.
Sebelumnya, pada Maret 2022, Raja Salman juga dirawat untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya, yang saat itu disebut sebagai “tes medis yang berhasil”. Bahkan pada tahun 2020, Raja Salman menjalani operasi pengangkatan kantong empedu, yang menambah daftar riwayat medisnya dalam beberapa tahun terakhir.
Meski sudah mengalami berbagai masalah kesehatan, Raja Salman tetap mempertahankan perannya sebagai kepala negara, meskipun spekulasi tentang siapa yang akan menggantikannya terus beredar.
Spekulasi Tentang Naiknya Putra Mahkota MBS
Sudah sejak tahun 2017, spekulasi tentang pengunduran diri Raja Salman dan penyerahan takhta kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman mulai bermunculan. Namun, Riyadh dengan tegas membantah rumor tersebut. Hingga kini, Raja Salman tetap memegang kendali pemerintahan, meskipun peran Putra Mahkota MBS semakin terlihat dominan.
Mohammed bin Salman, yang dikenal dengan inisiatif reformasi sosial dan ekonomi, terus mempersiapkan Arab Saudi untuk era pasca-minyak. Di bawah pengawasannya, banyak reformasi ambisius yang diluncurkan, termasuk upaya diversifikasi ekonomi negara. Ia juga mengambil tindakan tegas terhadap para pembangkang, sebuah langkah yang menurut banyak analis bertujuan memperkuat posisinya sebagai penguasa efektif sehari-hari di Arab Saudi.
Pemerintahan Raja Salman: Antara Reformasi dan Stabilitas
Raja Salman dikenal atas reformasi yang diluncurkannya, meskipun sebagian besar diinisiasi oleh Putra Mahkota MBS. Reformasi ini berfokus pada memperbarui sistem sosial dan ekonomi Arab Saudi agar bisa bertahan dalam jangka panjang, terutama setelah ketergantungan pada minyak mulai berkurang.
Namun, di balik reformasi ini, stabilitas politik juga menjadi isu penting. Meski kesehatan Raja Salman semakin rentan, ia masih memiliki peran simbolis sebagai pemimpin Arab Saudi. Kehadirannya dalam beberapa acara penting dan rapat kabinet menunjukkan bahwa, meskipun sudah semakin jarang muncul di hadapan publik, Raja Salman tetap menjadi sosok sentral dalam pemerintahan.
Dengan kondisi kesehatan Raja yang kerap menjadi sorotan, banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana transisi kepemimpinan di Arab Saudi akan berlangsung. Namun, untuk saat ini, Putra Mahkota MBS tampaknya siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, jika waktu itu tiba.