Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada Selasa, 1 Oktober 2024, dalam konferensi pers di Gedung Putih di Washington. (Foto: Mark Schiefelbein/AP)

AS Perluas Sanksi terhadap Iran sebagai Tanggapan atas Serangan Balistiknya ke Israel

WASHINGTON — AS pada hari Jumat mengumumkan sanksi baru terhadap sektor energi Iran sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan pada 1 Oktober, ketika Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel.

Iran mengatakan serangan itu adalah balasan atas serangkaian serangan mematikan yang dilakukan Israel dalam beberapa minggu terakhir terhadap kelompok militan Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon, yang telah menembakkan roket ke Israel sejak perang di Gaza dimulai.

Sanksi yang diumumkan pada hari Jumat mencakup blokade terhadap apa yang disebut “armada hantu” kapal-kapal Iran dan perusahaan-perusahaan terkait yang beroperasi di Uni Emirat Arab, Liberia, Hong Kong, dan yurisdiksi lainnya, yang diduga menyembunyikan dan mengangkut minyak Iran untuk dijual kepada pembeli di Asia.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menetapkan jaringan perusahaan yang berbasis di Suriname, India, Malaysia, dan Hong Kong karena diduga mengatur penjualan dan pengangkutan minyak serta produk minyak dari Iran.

Undang-undang AS saat ini mengizinkan sanksi yang menargetkan sektor energi Iran serta perusahaan asing yang membeli, menjual, dan mengangkut minyak Iran. Namun, sanksi energi sering menjadi masalah sensitif karena pembatasan pasokan dapat menaikkan harga komoditas global yang dibutuhkan AS dan sekutunya.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengatakan bahwa sanksi baru ini “akan membantu lebih jauh dalam menolak sumber daya keuangan Iran yang digunakan untuk mendukung program misilnya dan mendukung kelompok teroris yang mengancam Amerika Serikat, sekutu, dan mitranya.”

Hukuman ini bertujuan untuk memblokir mereka dari penggunaan sistem keuangan AS dan melarang warga negara Amerika untuk berurusan dengan mereka.

Israel dan Iran telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, tetapi jarang terjadi konflik langsung. Namun, meningkatnya serangan antara Israel dan Iran serta sekutu Arabnya semakin mendorong resiko timbulnya perang regional di Timur Tengah.

Iran meluncurkan serangan langsung lainnya ke Israel pada bulan April, tetapi hanya sedikit dari proyektilnya yang mencapai target. Banyak yang ditembak jatuh oleh koalisi yang dipimpin AS, sementara yang lain tampaknya gagal diluncurkan atau jatuh saat penerbangan.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat “tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran.”

Sumber: AP

More From Author

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada Selasa, 1 Oktober 2024, dalam konferensi pers di Gedung Putih di Washington. (Foto: Mark Schiefelbein/AP)

Pejabat AS: Israel Persempit Target Serangannya terhadap Iran

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada Selasa, 1 Oktober 2024, dalam konferensi pers di Gedung Putih di Washington. (Foto: Mark Schiefelbein/AP)

Cuaca Ekstrem Keringkan Danau Buatan Terbesar di Dunia, Sebabkan Zambia Kehilangan Pasokan Listrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *