Selama KTT, para pemimpin negara anggota BRICS membahas kemungkinan pembuatan mata uang bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

BRICS Pertimbangkan Peluncuran Mata Uang Kertas untuk Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS

Kelompok BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, tengah menjajaki ide untuk meluncurkan mata uang kertas yang dapat digunakan oleh seluruh negara anggotanya. Informasi ini datang dari laporan resmi yang dibagikan oleh akun Sputnik, @SputnikInt, pada Kamis (24/10/2024), yang mengungkap bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menerima uang kertas BRICS secara simbolis saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Kazan, Rusia.

Dalam video yang diunggah, Putin terlihat memegang uang kertas tersebut dan menunjukkannya kepada para peserta yang hadir di ruangan. Pada bagian depan uang kertas tersebut, tampak gambar bendera negara-negara pendiri BRICS, yang melambangkan persatuan ekonomi dan kerja sama strategis di antara anggotanya. Meski uang ini bersifat simbolis dan belum dipakai dalam transaksi umum, langkah ini mencerminkan upaya nyata dari BRICS dalam membangun kerja sama ekonomi yang semakin erat di tengah iklim ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Selama KTT, para pemimpin negara anggota BRICS membahas kemungkinan pembuatan mata uang bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Pembicaraan ini dilakukan dalam sesi tertutup, menunjukkan seriusnya niat mereka untuk mengurangi dominasi dolar AS dalam transaksi internasional. Hal ini sesuai dengan inisiatif yang diusulkan oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, yang mengajak negara-negara anggota untuk lebih banyak menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan internasional, sehingga mereka dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Penggunaan dolar AS dalam transaksi global selama ini menimbulkan berbagai tantangan bagi negara-negara berkembang, terutama di saat ketidakstabilan ekonomi global terjadi. BRICS menyadari perlunya solusi inovatif yang memungkinkan anggotanya memiliki kendali lebih besar atas ekonomi mereka sendiri. Dengan adanya mata uang bersama atau penggunaan mata uang lokal, negara-negara anggota dapat melakukan transaksi secara lebih mandiri tanpa tergantung pada fluktuasi dolar AS.

Pemberian uang kertas simbolis ini juga merupakan tanda kekompakan di antara anggota BRICS, memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka tengah bersiap menghadapi tantangan global secara kolektif. Langkah ini juga menunjukkan komitmen BRICS dalam menjaga kestabilan ekonomi anggota melalui kerjasama yang solid. Dalam konteks ini, mata uang BRICS yang dipertimbangkan diharapkan menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih stabil dan independen bagi ekonomi anggotanya.

Dengan upaya yang dilakukan BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, langkah ini diharapkan dapat menjadi fondasi penting dalam memperkuat posisi ekonomi mereka di pasar internasional.

More From Author

Israel Tolak Seruan AS dan Sekutu untuk Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Selama KTT, para pemimpin negara anggota BRICS membahas kemungkinan pembuatan mata uang bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

Indonesia Siap Bergabung dengan BRICS untuk Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Global

Selama KTT, para pemimpin negara anggota BRICS membahas kemungkinan pembuatan mata uang bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

Menteri Pertanian: 1,8 Juta Ton Susu Siap Diimpor dari Vietnam untuk Program Makan Bergizi Gratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *