Gereja Maranatha di Kalimantan Tengah mengalami kebakaran yang mengundang banyak pihak untuk memberikan bantuan. Bantuan-bantuan tersebut bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan kembali gereja. Persatuan Gereja Indonesia Kalimantan Tengah (PGI Kalteng) menjadi salah satu pihak yang ikut memberikan bantuan dalam jumlah yang signifikan.
Bantuan Pembangunan Kembali Gereja Maranatha
Bantuan yang disalurkan untuk pembangunan Gereja Maranatha datang dari berbagai pihak, termasuk PGI Kalteng. Bantuan ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pembangunan ulang setelah kebakaran tersebut.
Pendeta Ayang Setiawan, Ketua PGI Kalteng, bersama Sekretaris PGI Kalteng, Parluhutan Dodo Binoto, menyampaikan bahwa total bantuan yang mereka berikan mencapai lebih dari Rp65 juta.
Rincian Bantuan dari PGI Kalteng
PGI Kalteng memberikan bantuan dalam dua kategori utama, yaitu:
- Rp20 juta yang berasal dari gereja-gereja anggota PGI Kalteng.
- Lebih dari Rp45 juta yang disalurkan dari gereja-gereja di Resort Palangka Raya Tengah.
Pendeta Ayang Setiawan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan tersebut, seraya menyampaikan pesan bahwa bantuan ini sangat berarti, meskipun masih belum cukup untuk menutupi seluruh biaya perbaikan gereja yang mencapai miliaran rupiah.
“Bantuan yang diberikan PGI Kalteng ini, semata dukungan dan kepedulian dalam satu kesatuan tubuh Kristus. Nilai yang ada, memang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan perbaikan Gereja Maranatha, yang memerlukan anggaran mencapai miliaran rupiah,” ucap Pendeta Ayang.
Penutupan Donasi dari PGI Kalteng
Meskipun bantuan telah mengalir, PGI Kalteng dan Resort Palangka Raya Tengah saat ini sudah tidak lagi membuka donasi. Namun, Pendeta Ayang menyampaikan bahwa jika ada masyarakat atau pihak lain yang ingin ikut berkontribusi, mereka dapat langsung menuju posko di gereja untuk menyalurkan bantuannya.
Harapan Bantuan dari Pemerintah
Dalam proses pembangunan ini, Pendeta Ayang juga berharap bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota Palangka Raya dapat ikut ambil bagian. Dukungan dari pemerintah dianggap penting untuk mempercepat penyelesaian pembangunan gereja yang ditargetkan selesai sebelum Juli 2026, tepat sebelum Sinode Umum XXVI yang akan digelar di Kabupaten Murung Raya.
Waktu yang tersisa untuk menyelesaikan pembangunan hanyalah 1,5 tahun. Oleh karena itu, ada harapan besar agar bantuan terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Apresiasi atas Bantuan yang Diterima
Pendeta Ayang juga tidak lupa menyampaikan apresiasi atas bantuan yang telah diterima. Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak sangat membantu mempercepat proses pembangunan sehingga jemaat dapat segera kembali beribadah di gereja yang baru.