Produksi GKG 437 Ribu Ton, GMNI Ingatkan Pemerintah Tidak Ulangi Kesalahan PLG

KHABAR, PALANGKA RAYA – Audiensi antara DPD GMNI Kalimantan Tengah dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah pada 7 November 2025 menghasilkan sejumlah poin strategis mengenai kondisi pangan Kalteng, data produksi padi, hilirisasi pertanian, serta pengawalan Program Strategis Nasional Cetak Sawah Rakyat.

Data Produksi Pangan Kalimantan Tengah 2025

Pertemuan antara GMNI Kalteng dan Kepala Dinas TPHP Rendy Lesmana berlangsung di Palangka Raya pada Jumat, 7 November 2025.

Audiensi ini menjadi ruang dialog terkait arah pembangunan pertanian daerah.

GMNI menegaskan posisi mereka sebagai kontrol sosial dalam isu ketahanan pangan.

Dalam pertemuan itu, Dinas TPHP memaparkan data produksi padi Kalimantan Tengah tahun 2025.

Rendy Lesmana menyampaikan data produksi GKP mencapai 510.181,18 ton dan GKG sebesar 437.531,38 ton.

Rendy mengatakan, “Berdasarkan data kami, produksi GKP mencapai 510.181,18 ton dan produksi GKG sebesar 437.531,38 ton. Capaian ini menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah berada dalam posisi mampu memenuhi kebutuhan pangan utamanya.”

Pemprov menyebut capaian provitas mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

Jumlah penduduk Kalteng diproyeksikan 2,84 juta jiwa pada 2025.

Konsumsi beras nasional per kapita adalah 94,04 kg per tahun.

Perhitungan kebutuhan beras Kalteng mencapai sekitar 266 ribu ton per tahun.

Produksi GKG Kalteng 2025 jauh melebihi kebutuhan tersebut.

Kalteng dinyatakan mengalami surplus beras cukup besar.

Surplus ini membuka peluang Kalteng menjadi penyangga pangan bagi provinsi lain.

Pemerintah juga diingatkan untuk memperkuat hilirisasi dan menjaga stabilitas harga.

Hilirisasi Pertanian dan Pembangunan Pabrik Penggilingan

GMNI dan Dinas TPHP membahas dua pabrik yang menjadi fondasi hilirisasi pangan Kalteng.

Daftar pabrik yang dibahas adalah sebagai berikut:

  1. Rice Milling Plant (RMP) Lampuyang, Teluk Sampit, Kotawaringin Timur
    • vertical dryer
    • mesin penggilingan kapasitas besar
    • gudang penyimpanan
    • fasilitas sortir dan kemasan beras premium
  2. Rice to Rice (RtR) Plant Desa Pantik, Kabupaten Pulang Pisau
    • pusat pengolahan gabah terintegrasi
    • rujukan teknologi pascapanen

Pabrik ini diproyeksikan menjaga kualitas beras dan meminimalkan kehilangan hasil panen.

Pengawalan Program Strategis Nasional Cetak Sawah Rakyat

PSN Cetak Sawah Rakyat menjadi salah satu fokus pembahasan.

GMNI menekankan bahwa dukungan diberikan secara konseptual.

GMNI meminta program ini benar benar menyentuh kepentingan petani.

GMNI menegaskan bahwa pembukaan lahan tidak boleh dilakukan secara serampangan.

Mereka mengingatkan dampak kerusakan ekosistem pada masa PLG Orde Baru dan Food Estate sebelumnya.

Ketua DPD GMNI Kalteng Maulana S. T. menyampaikan, “GMNI mengapresiasi keterbukaan Dinas TPHP, serta atas capaian produksi padi Kalimantan Tengah. Tetapi kami menekankan bahwa pembangunan pangan tidak boleh mengulang kesalahan masa lalu. Cetak Sawah harus menjadi program pro rakyat, bukan sekadar proyek yang membebani alam dan merugikan masyarakat.”

GMNI menyatakan komitmen untuk mengawal pelaksanaan cetak sawah.

GMNI menegaskan pengawasan terhadap potensi penyimpangan.

GMNI mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

GMNI memastikan kesejahteraan petani menjadi prioritas utama.

GMNI mendorong pembangunan pangan yang tidak merusak lingkungan.

Penutup

GMNI Kalteng menyampaikan apresiasi kepada Dinas TPHP atas keterbukaan data.

GMNI menilai ketahanan pangan hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, akademisi, dan masyarakat.

(Siaran Pers)

Liga Sentra Indonesia 2026 Hadir di Kalteng, Kompetisi Sepak Bola Buka Jalan ke Nasional

Pendapatan Rp5,1 Triliun, Belanja Rp5,4 Triliun: Struktur APBD 2026 Dibuka ke Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *