KHABAR, PALANGKA RAYA – Kerukunan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Dusun, Ma’anyan, dan Lawangan (KPPM DUSMALA) Kota Palangka Raya menyampaikan kritik keras terkait masuknya aparat kepolisian berseragam lengkap ke lingkungan akademik Universitas Palangka Raya (UPR).
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 21 Agustus 2025 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Saat itu mahasiswa baru Jurusan Ilmu Administrasi Negara sedang melaksanakan perkuliahan.
Kehadiran Wakapolda Kalteng disebut merupakan bagian dari undangan dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.
Namun yang disayangkan, aparat hadir mengenakan seragam dinas lengkap dengan pengawalan ketat.
Hal ini dinilai membawa institusi kepolisian secara formal masuk ke ruang kuliah.
Kekhawatiran Mahasiswa Baru
Kelas yang dimasuki adalah mahasiswa baru yang baru tiga hari menjalani perkuliahan.
Menurut KPPM DUSMALA, kondisi itu berpotensi menimbulkan ketakutan dan tekanan psikologis bagi mahasiswa.
Alih-alih mendukung proses belajar, suasana justru berubah tidak nyaman.
Pernyataan KPPM DUSMALA
Sekretaris KPPM DUSMALA Kota Palangka Raya, Yosafat Menteng. E, menegaskan, “Kami tidak mempermasalahkan materi mata kuliah atau siapa yang mengajar, Persoalannya adalah hadirnya aparat berseragam lengkap dengan pengawalan di ruang kuliah dan memberikan materi perkuliahan, terutama di kelas mahasiswa baru yang masih proses penyesuaian dengan dunia perkuliahan. Hal ini jelas mencederai dunia akademik yang seharusnya menjadi ruang bebas dan steril bagi mahasiswa untuk belajar dan berekspresi.”
Menurutnya, kampus seharusnya menjadi ruang netral yang terbebas dari intimidasi.
Kehadiran aparat berseragam justru menimbulkan rasa tidak nyaman bagi mahasiswa.
Hal itu juga dianggap mengancam kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik.
Yosafat menambahkan, “Kampus adalah rumah bagi ilmu pengetahuan dan ruang berpikir kritis. Segala bentuk intervensi, dan intimidasi terutama menggunakan simbol institusi yang tidak semestinya berada di dunia akademik harus dihindari agar mahasiswa tidak merasa tertekan. Dan kami menyayangkan oknum dosen yang mengundang, perlu di pertanyakan apakah dia tidak memahami etika di dalam dunia perkuliahan.”
Seruan Menjaga Ruang Akademik
KPPM DUSMALA menyerukan agar seluruh civitas akademika UPR menjaga kedaulatan akademik.
Akademik dinilai harus tetap steril dari intervensi agar kebebasan berpikir dan demokrasi tetap tegak.
Langkah ini disebut penting untuk mempertahankan independensi pendidikan tinggi di Indonesia.