KHABAR, PALANGKA RAYA – Media sosial kini bukan lagi sekadar tempat berbagi cerita, namun telah berevolusi menjadi sarana pendidikan dan ekspresi kreativitas yang sangat efektif, demikian penegasan Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugiyarto.
Media Sosial: Jendela Dunia Baru untuk Belajar
Sugiyarto menilai platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter kini punya potensi besar sebagai media pembelajaran yang cepat dan luas.
“Media sosial memungkinkan individu mengakses informasi luas secara cepat. Dengan mengikuti akun edukatif, membaca artikel, menonton video pembelajaran, serta berdiskusi dengan berbagai pihak, pengguna dapat memperluas wawasan mereka,” ujarnya pada Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, kemajuan teknologi informasi ini harus dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat, terutama generasi muda, agar bisa menjadi generasi cerdas digital.
Penggunaan media sosial secara aktif untuk mengikuti konten edukatif bisa menjadi langkah awal membangun sumber daya manusia yang unggul di era digital.
Fitur Kreatif Jadi Sarana Ekspresi dan Kolaborasi
Sugiyarto juga menyoroti berbagai fitur inovatif yang disediakan media sosial, seperti live streaming, story posting, dan filter digital yang mendukung ekspresi diri secara kreatif.
“Media sosial memberi ruang bagi kreativitas, memungkinkan seseorang mengekspresikan ide mereka dan berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas,” tambahnya.
Menurutnya, fitur-fitur tersebut memacu individu untuk bereksperimen, menampilkan hasil karya, serta mendapatkan tanggapan langsung dari audiens yang beragam.
Beberapa manfaat dari fitur media sosial yang disebut Sugiyarto meliputi:
- Menampilkan karya secara real time lewat live streaming
- Menceritakan aktivitas atau ide lewat fitur story
- Menambah nilai estetika dengan filter kreatif
- Menjalin diskusi interaktif dengan komunitas global
Kesadaran Digital Jadi Kunci Keselamatan Bersosial Media
Meski potensi besar media sosial tak terbantahkan, Sugiyarto mengingatkan publik akan risiko serius yang juga mengintai.
Ia menyebutkan berbagai tantangan seperti:
- Penyebaran informasi palsu (hoaks)
- Tindakan perundungan siber (cyberbullying)
- Potensi kecanduan yang berdampak negatif pada produktivitas
“Pengguna harus kritis dan bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya. Bijak menggunakan media sosial adalah kunci untuk memanfaatkan platform ini secara positif,” tegas legislator dari Partai Gerindra tersebut.
Sugiyarto pun mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan media sosial secara bertanggung jawab, agar tidak terjerumus dalam sisi gelap digitalisasi.
Ia menekankan bahwa transformasi digital harus diiringi literasi digital yang kuat agar media sosial benar-benar menjadi alat pemberdayaan, bukan jebakan informasi.
Dengan semangat ini, Sugiyarto mengajak masyarakat Kalimantan Tengah menjadi pengguna media sosial yang kreatif, edukatif, dan penuh etika. (Asp)