KHABAR, KAPUAS – Warga Desa Lamunti Baru, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, tumpahkan harapan mereka kepada anggota DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, saat pelaksanaan Reses Perseorangan Tahun 2025.
Reses yang digelar Kamis, 27 Februari 2025 ini menjadi momentum penting bagi masyarakat desa untuk menyampaikan langsung berbagai kebutuhan pembangunan kepada wakil mereka di parlemen.
Antusiasme warga terlihat dari kehadiran aparatur desa, tokoh masyarakat, hingga Bhabinkamtibmas yang bersama-sama menyuarakan aspirasi demi kemajuan desa.
Tomy Irawan Diran, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, mencatat berbagai masukan yang disampaikan masyarakat.
Aspirasi Masyarakat yang Mengemuka
Menurut Tomy, sejumlah usulan masyarakat berkaitan erat dengan kebutuhan infrastruktur dan fasilitas publik.
“Masyarakat mengusulkan bantuan untuk pembangunan dan rehabilitasi Jembatan Desa Lamunti Baru, peningkatan jalan usaha tani, cuci saluran irigasi, pembangunan atau rehabilitasi sekolah TK, serta perbaikan Masjid Nurul Iman,” ujar politisi dari Partai Amanat Nasional tersebut.
Usulan-usulan ini mencerminkan kebutuhan dasar masyarakat desa yang sangat mendesak untuk ditindaklanjuti.
Masyarakat berharap agar pemerintah hadir secara nyata dalam menjawab permasalahan infrastruktur yang menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
Komitmen Wakil Rakyat
Sebagai Ketua Fraksi PAN di DPRD Kalteng, Tomy menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan semua aspirasi tersebut dalam forum resmi legislatif.
“Kami akan mengawal setiap aspirasi yang disampaikan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat,” tegasnya.
Tomy juga menilai bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam reses merupakan bagian penting dari demokrasi yang sehat dan transparan.
Harapan Warga Lewat Reses
Melalui forum reses ini, warga Desa Lamunti Baru merasa suara mereka didengar langsung oleh para pengambil kebijakan.
Kegiatan ini pun diharapkan mampu menjadi jembatan antara kebutuhan lapangan dengan kebijakan strategis di tingkat provinsi.
Dengan mendengarkan langsung suara rakyat, para legislator diharapkan mampu menyusun program pembangunan yang tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat desa.
Reses Tomy Irawan Diran menjadi bukti nyata bahwa komunikasi antara rakyat dan wakilnya di parlemen masih berjalan aktif dan produktif. (asp)