KHABAR, PALANGKA RAYA – Jelang Idulfitri 2025, kekhawatiran masyarakat Kalimantan Tengah terhadap potensi lonjakan harga bahan pokok kembali mencuat, dan DPRD Kalteng pun angkat bicara.
Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Junaidi, menyerukan kepada pemerintah agar segera mengambil langkah konkret guna mengendalikan harga sembako yang berpotensi naik drastis di momen hari besar keagamaan.
Ia mengingatkan bahwa peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran, ditambah kondisi darurat seperti banjir di sejumlah wilayah, menjadi kombinasi yang bisa mendorong harga melonjak di luar kendali.
“Menjelang Idulfitri dan di tengah berbagai musibah yang terjadi di sejumlah daerah, harapan kita pemerintah provinsi melalui Disperindag dapat mengontrol harga bahan pokok di pasaran,” ujar Junaidi, Sabtu (22/3/2025).
Pemerintah Diminta Bertindak Cepat dan Tepat
Junaidi, politisi dari Fraksi Demokrat yang mewakili Dapil I Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Gunung Mas, menekankan pentingnya kehadiran pemerintah di tengah keresahan masyarakat.
Ia menyarankan agar pemerintah provinsi tidak hanya mengandalkan pengawasan, tetapi juga terjun langsung ke lapangan melalui program-program nyata.
Beberapa langkah yang diajukan Junaidi meliputi:
- Menyelenggarakan pasar murah di daerah-daerah terdampak bencana.
- Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat korban banjir.
- Pengawasan ketat terhadap distribusi dan harga bahan pokok di pasar tradisional maupun modern.
“Mudah-mudahan harga sembako tidak naik. Kalau perlu, pemerintah mengadakan pasar murah dan menyalurkan bantuan sosial bagi warga terdampak banjir di Kalteng,” tambahnya.
Stabilitas Harga Jadi Kunci Ketenteraman Ramadan
Kestabilan harga bahan pokok, menurut Junaidi, bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal ketenangan batin masyarakat dalam menjalani bulan suci Ramadan dan menyambut Idulfitri.
Ia berharap intervensi cepat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng dapat mencegah kepanikan pembelian dan spekulasi harga oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Ramadan adalah momentum penting bagi masyarakat, dan kestabilan harga menjadi salah satu kunci agar ibadah dan perayaan dapat berjalan dengan khusyuk dan damai.
“Dengan intervensi yang tepat, masyarakat bisa menjalani Ramadan dan merayakan Idulfitri dengan tenang,” pungkas Junaidi.
Langkah-langkah strategis pemerintah di minggu-minggu mendatang akan sangat menentukan kondisi sosial dan ekonomi Kalteng selama bulan suci ini. (asp)