KHABAR, Kuala Kurun – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggali sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) demi memperkuat kemandirian ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat maupun daerah, Selasa (22/7/2025).
Pemdes Diminta Optimalkan Potensi Lokal
Anggota Komisi I DPRD Gumas, Yulius Agau, menekankan bahwa setiap desa di wilayah Gumas memiliki potensi yang beragam, mulai dari perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata lokal, hingga kerajinan tangan masyarakat. “Ini penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer pusat maupun daerah,” ujar Yulius kepada jendelakalteng.co.id.
Menurut Yulius, semua potensi tersebut harus dioptimalkan dengan pendekatan berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi. Ia mencontohkan Desa di Kecamatan Mihing Raya yang sukses menggali PADes melalui usaha catering serta kerjasama dengan perusahaan di wilayah desa. “Saya dengar bagus sekali pendapatan mereka dari usaha catering itu,” tambahnya.
Kemitraan dengan Perusahaan Besar Jadi Peluang
Yulius juga menyoroti peluang lain melalui kerjasama dengan perusahaan perkebunan besar, salah satunya dengan realisasi kebun kemitraan plasma 20 persen dari total lahan inti perusahaan. “Kemitraan pemdes dengan perusahaan besar perkebunan menjadi peluang besar bagi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Kepala desa dan perangkatnya serta warga desa seyogyanya tidak hanya menjadi penonton di tengah geliat investasi, tapi turut menjadi pelaku pembangunan,” tukas Yulius.
Fokus Pembangunan Kini pada Ekonomi Desa
Figur berlatar birokrat itu mengingatkan Pemdes se-Gumas untuk tidak hanya menggantungkan pembangunan desa pada dana APBD atau Dana Desa dari APBN. “Sudah beberapa tahun ini, dana APBD maupun Dana Desa banyak diarahkan untuk pembangunan infrastruktur di desa. Jika pelaksanaan pembangunan dijalankan dengan baik, mestinya infrastruktur dasar sudah hampir seluruhnya terpenuhi,” jelas Yulius.
Pengembangan Ekonomi Desa Jadi Tantangan Utama
Yulius menekankan bahwa tantangan sekarang bukan hanya membangun fisik, tetapi menggerakkan ekonomi masyarakat agar kesejahteraan terasa nyata. “Potensi desa, baik dari sektor perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata, hingga ekonomi kreatif, perlu digali dan dikembangkan lebih serius. Program pemberdayaan ekonomi, pelatihan keterampilan, dan dukungan terhadap UMKM desa harus menjadi prioritas baru,” tutupnya.
Reporter: nh