Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: iNews.id/Iqbal Dwi)

Fahri Hamzah Menteri Perumahan? Hashim: Tugasnya Berat, 3 Juta Rumah per Tahun!

Pemerintahan Prabowo-Gibran berencana mengaktifkan kembali Kementerian Perumahan yang sebelumnya tergabung dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini disampaikan langsung oleh Hashim Djojohadikusumo, yang menyebut bahwa kementerian baru ini nantinya akan menangani sektor perumahan secara mandiri. Salah satu target besar mereka adalah pembangunan 15 juta rumah dalam satu periode pemerintahan, dengan target tahunan sebanyak 3 juta rumah.

Hashim juga menyebut bahwa calon Menteri Perumahan tidak akan berasal dari kalangan profesional atau akademisi, melainkan seseorang yang sering turun ke lapangan dan terbuka dengan pelaku properti.

Sosok Menteri Perumahan Harus Sering Turun ke Lapangan

Hashim Djojohadikusumo menekankan pentingnya sosok Menteri Perumahan yang aktif berinteraksi langsung dengan masyarakat dan pelaku properti. Dia dengan tegas menyebut, “Jangan akademisi yang on chair. Harus sering ke lapangan, sering ketemu dengan pelaku-pelaku (properti), harus terbuka.” Ini adalah kriteria utama yang diinginkan oleh Hashim untuk menteri yang akan dipilih, mengingat tantangan besar yang dihadapi dalam penyediaan perumahan di Indonesia.

Menurut Hashim, seorang Menteri Perumahan tidak boleh hanya bekerja di balik meja, tapi harus terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di lapangan.

Nama Menteri Perumahan Belum Terungkap

Meskipun Hashim mengaku sudah mengetahui siapa yang akan diangkat menjadi Menteri Perumahan, dia menolak untuk membocorkan nama tersebut hingga waktu yang ditentukan. Menurutnya, keputusan tersebut bisa berubah hingga detik-detik terakhir sebelum pengumuman resmi. “Nama itu bisa diubah saat lima menit sebelum pengumuman,” ungkap Hashim.

Pengumuman resmi terkait susunan kabinet akan dilakukan pada 20 Oktober 2024, dan saat ini publik masih menunggu dengan penuh antusias siapa yang akan menduduki jabatan tersebut.

Target Ambisius 3 Juta Rumah per Tahun

Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak main-main dalam soal pembangunan rumah. Mereka menargetkan pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya selama masa pemerintahan mereka, yang berarti totalnya mencapai 15 juta rumah dalam lima tahun. Hashim menegaskan bahwa target ini penting untuk mengatasi kebutuhan perumahan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Proyek besar ini juga akan menjadi tanggung jawab berat bagi para menteri yang terlibat, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, yang disebut-sebut akan ikut berperan penting dalam program ini. “Tugasnya Pak Fahri (Fahri Hamzah) dan rekannya nanti berat,” ujar Hashim.

Fahri Hamzah Jadi Kandidat Kuat Menteri Perumahan

Dalam sebuah acara bertajuk Propertinomic Executive Dialogue, Hashim juga menyiratkan bahwa Fahri Hamzah merupakan kandidat kuat untuk posisi Menteri Perumahan. Namun, hingga saat ini Fahri Hamzah belum memberikan konfirmasi resmi terkait kabar tersebut. Saat dimintai tanggapan, Fahri dengan santai menjawab, “Tanya ke Pak Hashim dong, kok tanya saya.”

Spekulasi ini menambah antusiasme publik mengenai siapa yang akhirnya akan ditunjuk menjadi Menteri Perumahan, terutama mengingat pentingnya peran tersebut dalam mewujudkan program pembangunan 15 juta rumah.

Isu Bergabungnya Fahri Hamzah ke Golkar

Selain kabar mengenai jabatan Menteri, Fahri Hamzah juga diisukan akan bergabung dengan Partai Golkar. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang mengatakan bahwa negosiasi untuk bergabung sudah berlangsung. “Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar, tadi sudah negosiasi,” ungkap Bahlil.

Jika kabar ini benar, posisi politik Fahri Hamzah tentunya akan semakin kuat, baik di dalam pemerintahan maupun di dunia perpolitikan nasional.

Rumah Layak sebagai Solusi Stunting

Hashim Djojohadikusumo juga menyoroti pentingnya penyediaan rumah yang layak sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting. Menurutnya, masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan kurangnya asupan gizi, tetapi juga kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak mendukung. “Masalah stunting bukan hanya karena gizi buruk, itu juga karena lingkungan… Kalau mau berantas stunting tidak hanya makan bergizi tapi juga rumah yang layak,” jelas Hashim.

Hal ini menegaskan bahwa program perumahan bukan hanya soal menyediakan tempat tinggal, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terhadap stunting.

Proyeksi 30 Juta Rumah dalam 10 Tahun

Jika Prabowo dan Gibran menjabat selama dua periode atau 10 tahun, diperkirakan total rumah yang akan dibangun mencapai 30 juta unit. Ini merupakan target yang sangat ambisius dan membutuhkan kerja keras dari seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah, pelaku properti, hingga masyarakat.

Program perumahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat Indonesia, terutama dalam menghadapi masalah kemiskinan, stunting, dan kebutuhan akan hunian yang layak.

Dengan fokus pada pembangunan perumahan, pemerintahan Prabowo-Gibran tampaknya ingin menciptakan perubahan signifikan dalam tata kelola perumahan di Indonesia.

More From Author

Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: iNews.id/Iqbal Dwi)

Korban Tewas Akibat Kebrutalan Geng di Haiti Meningkat Menjadi 115 Orang

Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: iNews.id/Iqbal Dwi)

Otoritas Lebanon: Serangan Israel Tewaskan 5 Pekerja Penyelamat di Lebanon Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *