Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, secara terbuka menanggapi isu mengenai kedekatannya dengan pengusaha ternama Haji Isam. Kabar tersebut juga menyeret nama beberapa menteri lainnya yang disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan pengusaha lokal tersebut. Namun, Amran menekankan bahwa posisinya sebagai menteri diperoleh karena profesionalisme dan kinerjanya di bidang pertanian.

Ketika ditanyakan oleh media mengenai kedekatannya dengan Haji Isam, Amran Sulaiman memberikan jawaban tegas. Ia menekankan bahwa dirinya diangkat menjadi menteri bukan karena kedekatan pribadi, tetapi karena kinerjanya yang profesional dalam meningkatkan sektor pertanian nasional. Ia bahkan menantang balik dengan mempertanyakan apakah kerja keras yang telah ia lakukan memberikan dampak negatif bagi negara.

“Kami ini profesional. Kita ini Menteri ini bukan sekarang aja kan, 2014 kan? Swasembada kan? Profesional nggak? Aku tanya balik. Profesional kan. Baik nggak itu food security terbaik di dunia? Jawab dong, bagus nggak? Bilang iya dong,” ujar Amran dengan tegas kepada media di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

Daripada terjebak dalam perdebatan mengenai isu kedekatan dengan Haji Isam, Amran meminta agar publik dan seluruh pihak terkait lebih fokus pada gagasan besar Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan. Menurut Amran, ini adalah prioritas utama pemerintah saat ini, dan ia berkomitmen penuh untuk mendukung visi tersebut. Swasembada pangan dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan Indonesia.

Amran juga menegaskan bahwa kembalinya ia menjadi Menteri Pertanian bukanlah tanpa alasan. Menurutnya, selama masa jabatannya dari 2014 hingga 2019, ia berhasil membawa perubahan signifikan di sektor pertanian. Program-program swasembada pangan, peningkatan produksi beras, dan modernisasi pertanian adalah beberapa hasil nyata dari kinerjanya.

“Dan kembali jadi menteri lagi. Artinya apa ada kebaikan yang kita lakukan di republik ini dan itu benar,” tambah Amran.

Amran Sulaiman selama masa jabatannya telah menginisiasi berbagai program yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Salah satu pencapaian besarnya adalah swasembada pangan yang telah membantu negara ini menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Program modernisasi pertanian, seperti penggunaan teknologi canggih dalam pertanian dan irigasi, juga telah berhasil meningkatkan produktivitas para petani di berbagai daerah.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki visi jangka panjang untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tetapi juga menjadi salah satu negara dengan ketahanan pangan terbaik di dunia. Amran, dengan pengalaman dan kontribusinya, dipercaya untuk kembali memimpin sektor pertanian dalam upaya ini.

Meskipun banyak pencapaian yang telah diraih, tantangan menuju swasembada pangan masih ada. Perubahan iklim, keterbatasan lahan pertanian, dan tantangan distribusi masih menjadi hambatan yang harus diatasi. Namun, Amran yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan sektor swasta, Indonesia dapat mencapai tujuan tersebut.