Foto: Kementan

Kunci Keberhasilan Pertanian: Apa Strategi Kementerian di 2025?

Kementerian Pertanian, di bawah pimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, telah mengumumkan dua strategi utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional: intensifikasi dan ekstensifikasi. Dengan target pencetakan sawah baru seluas 1 juta hektare pada tahun 2025, langkah ini diharapkan dapat mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Strategi Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Menteri Amran mengemukakan bahwa intensifikasi akan difokuskan pada peningkatan indeks tanam di Pulau Jawa, sementara ekstensifikasi mencakup pembukaan 3 juta hektare lahan baru. Ini adalah langkah krusial untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di tengah pertumbuhan populasi.

Transformasi Pertanian Menuju Modern

Amran menegaskan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas, perlu dilakukan transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern. “Transformasi ini adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas padi nasional,” ujar Amran.

Dengan pertanian modern, produktivitas dapat meningkat hingga dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan. Sebagai contoh, panen secara tradisional memerlukan 25 orang, sementara dengan teknologi combine harvester, satu orang dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 4 jam.

Teknologi Pertanian untuk Masa Depan

Pentingnya penggunaan teknologi dalam pertanian juga ditekankan oleh Amran. Beberapa teknologi yang akan diterapkan antara lain:

  • Benih unggul yang dapat meningkatkan hasil panen.
  • Mekanisasi pertanian yang sesuai dengan kondisi lingkungan.

Salah satu contohnya adalah penggunaan padi biosalin, yang tahan terhadap kondisi air asin dan rawa, menjadikannya solusi efektif untuk daerah dengan tantangan iklim tertentu.

Peran Generasi Milenial dalam Sektor Pertanian

Amran juga menggarisbawahi pentingnya peran generasi milenial dalam sektor pertanian. Untuk menarik perhatian generasi muda, Kementerian Pertanian akan mengimplementasikan strategi yang membuat sektor pertanian menjadi lebih menguntungkan dan menarik untuk mereka.

Regulasi dan Kolaborasi Antar Sektor

Untuk memastikan produktivitas pertanian yang optimal dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian berencana untuk menyusun regulasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Amran mengingatkan bahwa, “Kita tidak boleh egoisme sektoral, kalau perlu kita satu komando. Pertanian tidak mungkin swasembada tanpa kolaborasi dengan sektor lain.”

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan dan menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Dengan sinergi antar sektor dan adopsi teknologi modern, masa depan pertanian Indonesia bisa lebih cerah.

More From Author

Foto: Kementan

RUU Perampasan Aset: Kapan Kejelasannya? Tanya Baleg dan Kejagung!

Foto: Kementan

Pemerintahan Prabowo berpeluang dapat Dana Non-APBN 400 Triliun dari Pengemplang Pajak dan Karbon Kredit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *