Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin makan siang bersama Kabinet Merah Putih pada Sabtu (26/10/2024) di Ruang KS. Tubun, Kawasan Borobudur International Golf & Country Club, Akademi Militer (Akmil) Magelang. Makan siang ini merupakan bagian dari sesi retreat yang sedang berlangsung untuk memperkuat soliditas kabinet. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto tidak hadir, dan para peserta makan siang dengan sederhana, menikmati nasi kotak di dalam tenda yang sudah disiapkan.
Gibran duduk sendiri menghadap jajaran menteri yang mengenakan baju safari khaki, khas yang sering dipakai oleh Presiden Prabowo. Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan sesi pertemuan dan diskusi antaranggota kabinet.
Luhut Binsar Pandjaitan Tekankan Pentingnya Soliditas
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi salah satu pembicara utama dalam diskusi setelah makan siang. Luhut berbagi pengalaman berharga selama menjadi pejabat, terutama saat menangani pandemi Covid-19 dan proyek strategis nasional (PSN). Dalam penjelasannya, Luhut menggarisbawahi pentingnya soliditas dan kerja sama tim di dalam kabinet.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, juga mendukung pandangan Luhut dengan menyampaikan: “Pentingnya soliditas dan teamwork. Pelajaran dari penanganan covid dan beberapa program strategis nasional.”
Kabinet Menyanyikan Lagu “Laskar Pelangi” Bersama
Pada hari kedua retreat, suasana semakin semangat dengan dimulainya kegiatan olahraga dan pembekalan. Sesi tersebut ditutup dengan momen spesial, di mana seluruh anggota kabinet menyanyikan lagu “Laskar Pelangi” dari band Nidji. Lagu ini dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, yang juga mantan vokalis Nidji.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Isyana Bagoes Oka, membagikan momen ini di Instagram, menyebutkan: “Supaya semangat mengikuti materi, nyanyi bersama Pak Wamen @giring dulu.” Para anggota kabinet bernyanyi dengan penuh antusias, bertepuk tangan, dan membaca lirik dari layar besar yang tersedia.
Giring juga beberapa kali memberikan mikrofon kepada peserta, menciptakan suasana hangat dan penuh semangat di antara para menteri. Setelah sesi bernyanyi selesai, pengarahan dari Luhut Binsar Pandjaitan kembali dilanjutkan.
Nasaruddin Umar Sebut Retreat Sebagai “Shock Therapy”
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyebutkan bahwa retreat ini sangat bermanfaat untuk melatih kekompakan serta menyatukan visi para menteri. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya penting untuk kabinet, tetapi juga bisa diterapkan kepada pejabat eselon 1 dan 2 di berbagai instansi.
“Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet tetapi juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi, itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama,” kata Nasaruddin.
Prasetyo Hadi Ibaratkan Kabinet Sebagai Tim Sepak Bola
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, memberikan pandangannya dengan mengibaratkan kerja sama kabinet seperti tim sepak bola. Ia menekankan bahwa setiap anggota kabinet memiliki peran yang berbeda, namun tetap harus bekerja sebagai satu kesatuan.
“Analoginya sebagai sebuah tim sepak bola, ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang di samping, tapi semua men-support sebagai satu kesatuan,” ujar Prasetyo, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan tugas kabinet.
Retreat ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kekompakan Kabinet Merah Putih dalam menjalankan pemerintahan dan menghadapi tantangan ke depan.