Indonesia telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan blok pertahanan manapun, melainkan akan lebih fokus pada bergabung dengan blok ekonomi yang dapat mendukung kepentingan nasional. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya memperjuangkan kepentingan rakyat dan negara dalam kebijakan luar negeri.
Pernyataan Resmi dari Kepala Komunikasi Kepresidenan
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan lebih lanjut mengenai keputusan tersebut. Menurutnya, Indonesia akan tetap berdiri teguh pada prinsip nasionalisme dengan tidak bergabung dalam blok pertahanan manapun.
“Pak Prabowo juga sampaikan kita sebagai negara yang memperjuangkan national interest kita, kita tidak akan bergabung dengan blok pertahanan mana pun, tapi kita akan join blok ekonomi dengan berbagai blok ekonomi yang menguntungkan kepentingan bangsa,” ujar Hasan.
Upaya Indonesia Bergabung dengan Organisasi Ekonomi
Dalam upaya memperkuat posisi ekonomi global, Indonesia kini sedang mendaftar untuk menjadi anggota BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Selain itu, Indonesia juga tengah berproses untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Hasan Nasbi juga menyebutkan bahwa Indonesia aktif dalam keterlibatannya dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), yang semakin menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperluas akses ke pasar internasional.
Komitmen Indonesia Terhadap BRICS
Indonesia sangat berkomitmen untuk bergabung dengan BRICS, sebuah blok yang beranggotakan negara-negara ekonomi besar dunia. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa BRICS akan menjadi salah satu fokus utama dalam memperkuat perekonomian nasional Indonesia. Bahkan, Indonesia telah mengirimkan Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS yang digelar di Kazan, Rusia, setelah pelantikan kabinet baru.
Dukungan terhadap Brasil dalam BRICS
Dalam forum bisnis Indonesia-Brasil yang diselenggarakan di Copacabana Palace, Rio de Janeiro pada 17 November 2024, Presiden Prabowo memberikan dukungannya terhadap peran Brasil dalam BRICS. Ia memuji Brasil sebagai anggota kunci yang semakin berpengaruh di kancah global.
“Brasil sudah maju dalam industrinya, sementara Indonesia sedang berusaha menyusul melalui industrialisasi. Saya yakin, kita bisa menciptakan sinergi yang baik dan hubungan yang saling menguntungkan,” ujar Prabowo.
Potensi Kerja Sama Ekonomi Strategis dengan Brasil
Prabowo juga menyoroti potensi kerja sama yang strategis antara Indonesia dan Brasil, terutama di sektor energi, industri, dan kemaritiman. Forum bisnis yang dihadiri oleh pelaku usaha dari kedua negara tersebut bertujuan untuk membahas peluang kerja sama di bidang-bidang ini. Menurut Prabowo, Indonesia dan Brasil memiliki kesamaan yang sangat besar, seperti kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan visi strategis masa depan.
Hubungan Indonesia-Brasil yang Saling Menguntungkan
Presiden Prabowo menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Brasil memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan.
“Indonesia dan Brasil adalah negara besar dengan populasi yang besar pula. Kita memiliki sumber daya yang melimpah,” kata Prabowo. Ia sangat optimis hubungan kedua negara akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Fokus pada Penguatan Ekonomi Global
Keputusan Indonesia untuk fokus pada ekonomi global melalui keanggotaan dalam organisasi ekonomi internasional sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia. Selain BRICS dan OECD, Indonesia juga terus membangun hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara mitra strategis lainnya, seperti Brasil, demi kemajuan ekonomi Indonesia.
