Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menegaskan akan mengaktifkan kembali sistem kolektif kolegial dalam pengambilan keputusan di lembaga antirasuah tersebut. Sistem ini melibatkan seluruh lima pimpinan KPK secara kolaboratif.
“Saya akan mengaktifkan kembali sistem kolektif kolegial lima ini, lima pimpinan,” ujar Setyo dalam pernyataannya.
Visi-Misi Bersama, Bukan Milik Individu
Setyo juga menjelaskan bahwa visi dan misi KPK merupakan milik bersama seluruh pimpinan, bukan kepentingan individu. Hal ini menegaskan pentingnya kesatuan dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi.
“Visi-misi itu kan bukan visi-misi saya, bukan visi-misinya Pak JT (Johanis Tanak), bukan visi misinya AJP, Pak Ibnu, maupun Pak Fitroh, tapi visi misi berlima,” jelas Setyo.
Evaluasi dan Perbaikan Kebijakan
Setyo berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan baik yang telah dirintis pimpinan KPK sebelumnya. Namun, kebijakan yang dianggap kurang efektif akan dievaluasi demi perbaikan.
“Yang baik pasti akan kami lanjutkan, yang kurang pasti akan kami evaluasi,” katanya.
Susunan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029
Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029 resmi dilantik dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-9. Berikut daftar lengkapnya:
Pimpinan KPK:
- Ketua: Setyo Budiyanto
- Fitroh Rohcahyanto
- Ibnu Basuki Widodo
- Johanis Tanak
- Agus Joko Pramono
Dewan Pengawas KPK:
- Wisnu Baroto
- Benny Jozua Mamoto
- Gusrizal
- Sumpeno
- Chisca Mirawati
Operasi Tangkap Tangan Tetap Jadi Andalan
Setyo memastikan operasi tangkap tangan (OTT) tetap menjadi metode penting dalam penanganan korupsi. Menurutnya, OTT merupakan langkah strategis untuk membongkar kasus korupsi besar.
“Kegiatan itu merupakan pintu masuk untuk bisa mengungkap kasus yang lebih besar,” tegasnya.
Ke depan, KPK akan melakukan OTT dengan pendekatan yang lebih selektif dan mendalam agar fokus pada kasus-kasus dengan dampak besar.
Penamaan OTT: Hanya Soal Nomenklatur
Soal penamaan OTT yang pernah jadi perdebatan, Setyo merujuk pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata bahwa istilah tersebut hanya teknis dan tidak memengaruhi substansi kerja KPK.
“Menurut saya nggak ada masalah lagi,” ujar Setyo menutup pernyataannya.
Kepemimpinan baru KPK membawa angin segar dengan fokus pada sistem kolektif kolegial, evaluasi kebijakan, dan penegasan strategi pemberantasan korupsi. OTT tetap jadi senjata utama, kini dengan pendekatan yang lebih selektif untuk menjaring kasus-kasus besar.