Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin, 27 Januari 2025, untuk membahas kasus penembakan WNI oleh aparat Malaysia. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk menyelesaikan masalah ini secara transparan dan adil.
Prabowo menyatakan, “Itu secara garis besar kita bicarakan,” saat ditemui wartawan di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/1/2025). Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa kasus ini tidak diabaikan.
Permintaan Investigasi Kasus Penembakan WNI
Prabowo meminta agar kasus penembakan WNI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, diinvestigasi secara menyeluruh. Dia meyakini bahwa pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan dengan serius. “Kita percaya bahwa Malaysia akan bertindak profesional dalam menangani kasus ini,” ujarnya.
Akses Kekonsuleran KBRI Kuala Lumpur
KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran pada Selasa, 28 Januari 2025, untuk menemui empat WNI korban penembakan yang sedang dirawat di Rumah Sakit Serdang dan RS Klang, Malaysia. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa hak-hak korban terpenuhi dan mereka mendapatkan perawatan yang layak.
Identitas dan Kondisi Korban
Dua korban, HA dan MZ, telah terverifikasi identitasnya dan berasal dari Provinsi Riau. Keduanya dalam kondisi stabil dan menjelaskan kronologi kejadian, menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM. Dua korban lainnya masih dalam kondisi kritis pasca operasi dan belum dapat memberikan keterangan.
Pemulasaran Jenazah WNI yang Meninggal
Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur sedang mengurus proses pemulasaran jenazah WNI dengan inisial B, asal Provinsi Riau, untuk dipulangkan ke Tanah Air. Repatriasi jenazah direncanakan dilakukan pada Rabu, 29 Januari 2025, melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat ke Pulau Rupat, Riau.
Pendampingan Hukum dan Biaya Perawatan
Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan hukum kepada para WNI untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka. Mereka juga akan membiayai perawatan korban di rumah sakit hingga sembuh. “Kami akan memastikan bahwa korban mendapatkan semua bantuan yang mereka butuhkan,” kata seorang pejabat KBRI.
Dorongan Investigasi Menyeluruh
Kemlu mendorong otoritas Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force). KBRI Kuala Lumpur masih mengumpulkan informasi lebih lengkap untuk mendapatkan konstruksi kejadian yang lebih jelas dan meminta retainer lawyer untuk menyiapkan langkah hukum.
Kasus penembakan WNI oleh aparat Malaysia telah menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Pertemuan antara Prabowo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius. Investigasi menyeluruh, pendampingan hukum, dan repatriasi jenazah adalah beberapa langkah yang telah diambil untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga mereka.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan transparan dan adil, serta menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.