Pertemuan antara Relawan OT Danum yang di Ketuai oleh Pdt. Wanderson, S.PdK. dan tim Relawan Kampanye Willy-Habib baru saja berlangsung, dan ini menjadi salah satu langkah penting untuk menyatukan visi dan misi menjelang pemilihan. Meski Willy-Habib tidak bisa hadir karena sedang ada kegiatan di daerah Barito Timur, pertemuan ini tetap berjalan lancar dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan tokoh agama di Kalimantan Tengah, seperti Dr. Effrata, Ir. Pandih David, Dr.Kilat Kasanang, Dra.Rusally Emond, M.Pd, Drs.Tundan Tasin, Aibin Rambang, Hizkia Suder Ikat, dan ada beberapa Perwakilan dari semua DAS yg ada di Kalimantan Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan untuk pasangan ini berasal dari berbagai kalangan yang ingin melihat perubahan di Kalimantan Tengah.
Ibu Netty Susanto (Ibu Willy), istri dari Willy M. Yoseph, membuka pertemuan dengan niat untuk berbincang santai namun secara mendalam dengan setiap tim relawan. “Saya ingin mendengar langsung cerita atau suara dari sahabat relawan satu per satu, agar aspirasi dan masukan bisa tersampaikan dengan baik,” ujar Ibu Willy. Selama ini, pertemuan dengan relawan sering dilakukan secara bersama-sama, dan kali ini Ibu Willy ingin lebih personal. Ini menunjukkan keseriusan dari tim Willy-Habib dalam mendengarkan masukan, kritik dan saran, yang merupakan kunci penting dalam membangun komunikasi dengan masyarakat.
Ibu Willy juga mengapresiasi seluruh relawan yang datang dari berbagai daerah/kalangan. Menurutnya, keragaman ini mencerminkan bagaimana pasangan Willy-Habib berhasil merangkul seluruh elemen masyarakat. “Kita menerima baik semua masukan, kritik dan saran dari pihak mana pun, karena ini akan membuat kita semakin kuat,” tambah Ibu Willy. Dukungan dari relawan yang beragam ini menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam membawa perubahan untuk Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Willy juga menegaskan bahwa Willy-Habib memiliki prioritas besar untuk Kalimantan Tengah, terutama dalam meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang selama ini dinilai kurang maksimal. “Jika kita tidak bertindak sekarang, dalam 10 tahun ke depan, Kalimantan Tengah akan tertinggal dari provinsi lainnya,” jelasnya.
Hal ini menjadi peringatan penting, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh provinsi ini. Willy M. Yoseph, yang memiliki pengalaman sebagai anggota DPR RI, memiliki keunggulan dalam hal lobi kebijakan, terutama dalam menyuarakan kepentingan daerah di tingkat pusat.
Selain itu, Ibu Willy juga menyinggung isu yang beredar mengenai pencalonan Willy-Habib yang dikabarkan sebagai “calon bayaran”. Ia dengan tegas menyatakan bahwa isu ini tidak benar. “Keinginan Willy-Habib untuk memajukan Kalimantan Tengah jauh lebih mahal daripada uang se-berapa pun,” tegasnya. Ibu Willy juga mengingatkan bahwa waktu kampanye hanya tinggal sekitar dua bulan, sehingga semua tim harus bekerja secara efektif dan terukur untuk menyadarkan masyarakat bahwa ini adalah saatnya membangun Kalimantan Tengah yang lebih baik.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Effrata seorang akademisi sekaligus budayawan Kalteng, juga turut menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa hubungan antara suku Dayak dan Banjar itu satu, sesuai dengan sejarah Kalimantan.
“Saya percaya bahwa Willy-Habib adalah orang yang bijak dan cerdas dan terartikulasi, yang dapat memajukan Kalimantan Tengah,” ujar Effrata. Pandangan ini memperlihatkan betapa besar harapan masyarakat terhadap pasangan calon ini untuk membawa perubahan yang signifikan di Kalimantan Tengah.
Antusiasme dukungan juga datang dari Mangge, tokoh dari DAS Samba Katingan, yang menyatakan bahwa timnya sudah terjun head-to-head ke 24 kampung/desa di wilayah Katingan untuk menyampaikan visi-misi Willy-Habib. “Kami sudah membentuk tim Hapakat yang turun langsung ke kampung-kampung. Masyarakat di kampung menantikan kehadiran Willy,” ujar Mangge. Ini menunjukkan bagaimana dukungan untuk Willy-Habib semakin menguat di tingkat akar rumput, dan relawan di lapangan bekerja keras untuk menyampaikan aspirasi masyarakat secara langsung.
Pertemuan ini mencerminkan upaya yang serius dari pihak Willy-Habib dalam membangun komunikasi dengan masyarakat dan menerima masukan dari berbagai kalangan. Ini menunjukkan bahwa pasangan ini tidak hanya fokus pada kampanye, tetapi juga mendengarkan kebutuhan nyata dari rakyat, yang tentunya menjadi nilai tambah dalam meraih dukungan lebih luas.