Willy M Yoseph, calon gubernur Kalimantan Tengah (Cagub Kalteng), mengajak semua suku Dayak, terutama Dayak OT Danum, untuk bersatu demi perubahan. Pesan ini disampaikannya dalam Pertemuan Relawan Pemenangan Ot Danum Prov.Kalteng Paslon Willy-Habib sekaligus juga pertemuan Doa dan Ibadah hamba-hamba Tuhan yang tergabung dalam Persatuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kota Palangka Raya, pada hari Senin, 30 September 2024, pukul 16.00, di Gereja GBI Transformer Palangka Raya.
Ibadah dimulai dengan khotbah dari Pendeta Wanderson yang menyoroti pentingnya menjadi “garam dan terang” bagi dunia. “Lebih baik menghidupi lilin daripada mengutuki kegelapan,” ujar Pdt. Wanderson. Ia mengingatkan semua hadirin agar hidup berdampak positif dan menjadi berkat bagi lingkungan sekitar. “Hidup yang bercahaya membuat orang-orang memuji Tuhan Bapa yang di Sorga,” tambahnya. Pesan ini memberikan dasar spiritual yang kuat bagi pertemuan ini, di mana semangat kebersamaan dan berbuat baik menjadi topik utama.
Selesai ibadah, Calon Gubernur Willy M Yoseph menyampaikan pesan dan sambutan-nya dengan ucapan terima kasih kepada semua yang hadir. Ia mengungkapkan kerinduannya untuk menghadiri acara-acara seperti ini. “Saya sangat rindu mengikuti perkumpulan seperti acara sore hari ini,” katanya. Menurut Willy, hidup adalah soal memilih dan meninggalkan warisan yang berarti. “Gunakan peluang yang diberikan Tuhan sebaik-baiknya. Hidup itu pilihan, harus ada legacy, berarti dan bermanfaat buat orang,” ujarnya dengan penuh semangat.
Willy mengakui bahwa banyak masyarakat Kalimantan Tengah yang merasa kurang puas dengan kondisi daerah mereka saat ini. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya harus ada perubahan baru di Kalteng ini. “Ini adalah kesempatan yang sepertinya tidak akan terulang lagi, ada Putra Daerah asli Dayak yang maju menjadi calon gubernur. Kita harus berkorban dan berjuang, tegasnya. Baginya, kekuatan doa sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. “Tidak ada yang bisa diandalkan selain kekuatan doa dari Tuhan,” tambah Willy, memberikan harapan baru bagi para pendukungnya.
Salah satu poin utama yang Willy tekankan dalam pesannya adalah pentingnya persatuan di antara masyarakat Dayak, khususnya OT Danum. Ia mengajak mereka untuk bersatu, karena menurutnya perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. “Saya harap orang Dayak tidak terpecah belah dan bisa bersatu,” kata Willy. Pesan ini menyiratkan bahwa kekuatan suku Dayak terletak pada solidaritas dan kebersamaan, terutama saat menghadapi tantangan besar seperti pemilihan gubernur.
Willy juga menceritakan pengalaman pribadinya dalam membuka/merintis pelayanan GKE (Gereja Kalimantan Evangelis) di Jakarta dan beberapa kota di Jawa. Ia berharap kisahnya ini bisa menjadi inspirasi bagi semua orang bahwa dengan kerja keras dan doa, semua hal mungkin terjadi.
Di penghujung pertemuan tersebut, salah satu relawan OT Danum bernama Sudarmono, yang merupakan orang asli OT Danum, menyatakan rasa bangganya terhadap Willy (Putra Ot Danum). Ia berharap agar Willy bisa membawa perubahan nyata, khususnya dalam hal infrastruktur. “Saya ingin Pak Willy menyelesaikan infrastruktur jalan di daerah-daerah khususnya wilayah Gumas, Kapuas, Katingan dan daerah lainnya,” ujar Sudarmono. Permintaan ini menjadi sorotan penting dalam konteks pembangunan daerah, karena akses jalan yang baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, pertemuan ini mencerminkan harapan besar dari masyarakat Dayak OT Danum dan relawan lainnya terhadap kepemimpinan Willy M Yoseph. Harapan untuk perubahan nyata di Kalteng begitu diharapkan, terutama dalam hal infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat lokal. Persatuan yang ditekankan oleh Willy menjadi kunci penting untuk memenangkan hati warga Dayak atau Masyarakat Kalteng dan memastikan dukungan penuh dari berbagai suku di Kalimantan Tengah.
Melihat dari pertemuan ini, Willy M Yoseph membawa angin segar bagi Kalimantan Tengah. Fokusnya pada persatuan dan doa menunjukkan bahwa ia memahami bahwa perubahan besar tidak dapat dilakukan sendirian. Selain itu, isu infrastruktur jalan yang diangkat oleh relawan OT Danum patut mendapat perhatian khusus, karena tanpa akses yang baik, pembangunan ekonomi bisa terhambat. Dukungan dari berbagai suku di Kalimantan Tengah, juga akan menjadi faktor penentu apakah Willy dan timnya bisa memenangkan hati masyarakat luas atau tidak.
Meskipun begitu, mengandalkan kekuatan doa dan persatuan adalah strategi yang menarik dan sangat relevan di masyarakat multikultural seperti Kalimantan Tengah. Ini mungkin bisa menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik di masa depan.