Pada Senin dini hari, 7 Oktober 2024, suasana di Mapolres Banjarbaru menjadi perhatian karena kedatangan tiga unit kendaraan taktis (Rantis) milik Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan. Kendaraan-kendaraan ini datang untuk mengamankan proses pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kalimantan Selatan. Proses pemeriksaan tersebut sedang berlangsung di Mapolres Banjarbaru sejak hari Minggu.
Sekitar pukul 02.25 WITA, ketiga Rantis tiba di halaman Mapolres, diikuti oleh sejumlah personel Brimob yang bersenjata lengkap. Para anggota Brimob terlihat mengenakan rompi anti peluru serta membawa senjata laras panjang. Mereka langsung bergerak ke lobi utama gedung Polres Banjarbaru untuk memastikan situasi tetap aman dan terkendali.
Personel Brimob Jaga Ketat Mapolres Banjarbaru
Setelah tiba, delapan personel Brimob keluar-masuk gedung utama Mapolres Banjarbaru. Kehadiran mereka terkait dengan pemeriksaan intensif terhadap pejabat daerah yang terjaring dalam OTT oleh KPK di wilayah Kalimantan Selatan. Proses pemeriksaan ini sudah berlangsung sejak Minggu pagi, 6 Oktober 2024, tepatnya pukul 09.00 WITA, di salah satu ruangan yang ada di Polres Banjarbaru.
Kehadiran Brimob ini tidak hanya sebagai tindakan pencegahan, tetapi juga untuk memastikan proses pemeriksaan berlangsung tanpa gangguan. Situasi ini menarik perhatian masyarakat setempat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai siapa yang diperiksa dan kasus apa yang sedang diusut oleh KPK.
KPK Lakukan OTT di Kalimantan Selatan
Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Kalimantan Selatan menjadi berita besar. Pada Minggu, 6 Oktober 2024, KPK berhasil menangkap sejumlah penyelenggara negara dalam operasi senyap ini. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengonfirmasi bahwa penangkapan memang telah dilakukan. “Benar, KPK melakukan giat penangkapan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu malam.
Namun, Ghufron belum bisa memberikan informasi lebih rinci mengenai siapa saja yang terlibat dalam penangkapan ini. “Kejelasannya tunggu lebih lanjut. Kami masih sedang memeriksa,” tambahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa proses penyelidikan masih berada dalam tahap awal, dan pihak KPK akan memberikan informasi lebih lanjut setelah pemeriksaan selesai dilakukan.
Uang Ditemukan di Lokasi OTT
Dalam operasi ini, KPK menemukan sejumlah uang yang berada di tangan seseorang yang diduga sebagai orang kepercayaan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menjelaskan bahwa uang tersebut ditemukan saat OTT berlangsung. “Uang baru sampai di tangan orang yang diduga kepercayaan gubernur,” kata Alex saat memberikan keterangan di Jakarta pada Senin, 7 Oktober 2024.
Modus penerimaan uang lewat orang kepercayaan ini sering terjadi dalam kasus suap atau gratifikasi. Uang yang diberikan biasanya melalui perantara agar jejak langsung dari pelaku utama bisa terhindar. Namun, dalam banyak kasus, KPK tetap berhasil mengungkap jaringan suap ini hingga ke pelaku utamanya.
Dugaan Keterlibatan Gubernur Kalsel
Saat ditanya lebih lanjut mengenai keterlibatan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam kasus ini, Alex menjawab dengan hati-hati. “Patut diduga,” ujarnya, tanpa memberikan kepastian lebih lanjut. Meskipun begitu, Alex menekankan bahwa dalam banyak kasus korupsi, orang kepercayaan sering kali menjadi jembatan antara pelaku utama dengan pemberi suap atau gratifikasi. Hal ini membuat publik mulai bertanya-tanya apakah Sahbirin Noor memang terlibat secara langsung atau hanya melalui bawahannya.
Proses Pemeriksaan Lanjut di Mapolres Banjarbaru
Proses pemeriksaan oleh tim penyidik KPK terhadap pihak-pihak yang terjaring OTT terus berlanjut di Mapolres Banjarbaru. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, kembali mengonfirmasi bahwa penyelidikan masih berjalan. Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait identitas individu yang ditangkap maupun detail kasus korupsi yang sedang diusut.
“Kejelasannya tunggu lebih lanjut, kami masih memeriksa, setelah selesai akan kami update,” ujar Ghufron. Pernyataan ini membuat masyarakat menunggu dengan penuh antisipasi untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan dari kasus ini.