(Khabar.co.id) – Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana gajah saling berkomunikasi? Joyce Poole, seorang ahli yang telah mempelajari gajah Afrika selama 50 tahun, menemukan sesuatu yang menakjubkan di lapangan. Pada tahun 80-an, ia memperhatikan bahwa ketika seekor gajah memanggil anggota keluarganya, tidak semua gajah merespons. Terkadang, satu gajah akan merespons dengan suara keras, sementara yang lain hanya mengabaikan.
Penelitian ini memicu rasa ingin tahunya dan mengarah pada kolaborasi dengan Mickey Pardo untuk menggali lebih dalam.
Mereka mulai dengan merekam panggilan gajah di lapangan, mengidentifikasi siapa yang membuat panggilan dan kepada siapa panggilan tersebut ditujukan. Dengan menggunakan model statistik, mereka menguji hampir 500 panggilan dan berhasil menunjukkan bahwa gajah dapat memberikan nama satu sama lain!
Penemuan ini menunjukkan bahwa sistem komunikasi gajah mungkin lebih kompleks daripada yang kita kira.
Kemajuan teknologi semakin meluas dengan penggunaan AI untuk memahami komunikasi hewan. Salah satu tantangan besar dalam penelitian ini adalah “masalah pesta koktail”, yaitu kesulitan memisahkan suara individu di tengah keramaian. Untungnya, teknologi AI, yang sebelumnya digunakan untuk memisahkan vokal dari musik, kini juga diterapkan pada rekaman suara hewan. Misalnya, model AI dapat memisahkan panggilan monyet macaque dari latar belakang yang bising.
Selanjutnya, para peneliti berencana untuk mengembangkan model yang dapat memahami dan memprediksi komunikasi antar spesies. Ini mirip dengan bagaimana ChatGPT dilatih menggunakan data teks yang tidak berlabel untuk memahami bahasa manusia.
Para peneliti seperti Aza Raskin dari Earth Species Project berharap dapat membuat model yang memungkinkan kita “berbicara” dengan hewan tanpa perlu contoh yang spesifik. Meskipun ini masih sangat kompleks, teknologi ini membuka kemungkinan baru untuk memahami komunikasi non-manusia.
Namun, ada tantangan besar dalam proses ini. Salah satunya adalah bagaimana memvalidasi model ini ketika komunikasi hewan sangat berbeda dari komunikasi manusia.
Selain itu, ada kekhawatiran tentang apakah kita memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi mengenai kemampuan kita untuk benar-benar berbicara dengan hewan dalam bahasa yang mereka pahami.
Walau begitu, usaha ini tidak hanya tentang mengembangkan teknologi, tetapi juga tentang menghargai dan melindungi spesies lain yang kita bagi planet ini.
Para peneliti sedang berusaha mengumpulkan data lebih banyak untuk membantu model AI ini dan berharap bahwa penemuan ini dapat meningkatkan pemahaman dan perlindungan terhadap hewan-hewan yang ada di sekitar kita.
Penemuan ini benar-benar menggugah rasa ingin tahu dan membangkitkan harapan. Mungkin kita belum bisa berbicara langsung dengan gajah atau monyet, tapi kemajuan dalam teknologi ini memberi kita pandangan yang lebih dalam tentang dunia komunikasi hewan yang sebelumnya tersembunyi dari pandangan kita.
Proses ini mungkin memerlukan waktu dan usaha yang besar, tapi hasil akhirnya bisa sangat berharga untuk pemahaman kita tentang makhluk hidup lain di bumi. Terlepas dari tantangan dan ekspektasi tinggi, langkah ini menunjukkan betapa teknologi dapat membuka jendela baru untuk eksplorasi dan pelestarian dunia alami kita.