Pemerintah yang dipimpin oleh Prabowo Subianto semakin serius mendorong pentingnya keterampilan coding dan kecerdasan buatan (AI) sejak pendidikan dasar. Kebijakan ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda yang melek teknologi digital, yang sangat dibutuhkan di era modern ini. Dalam perkembangan teknologi yang pesat, penguasaan coding dan AI akan menjadi keterampilan penting yang mendukung kemajuan di berbagai sektor kehidupan.
OECD dan Peran Pendidikan STEM
Dalam ministerial meeting on the digital economy 2016, OECD menekankan pentingnya keterampilan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Keterampilan ini diperlukan agar individu mampu merespons perubahan teknologi yang semakin cepat. Penguatan keterampilan STEM, termasuk coding dan AI, diyakini akan menjadi bekal yang sangat berguna bagi masa depan.
Indeks Literasi Digital Indonesia
Menurut Digital Literacy Index 2021, Indonesia berada pada kategori medium dalam hal literasi digital. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat. Dalam riset yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF) pada 2023, diprediksi bahwa sekitar 75% perusahaan akan mengadopsi teknologi big data, cloud computing, dan AI dalam operasional mereka. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital menjadi sangat penting agar Indonesia tidak tertinggal dalam kompetisi global.
Perbedaan Pandangan tentang Coding dan AI
Namun, ada pandangan berbeda mengenai pentingnya belajar coding. Jensen Huang, CEO Nvidia, berpendapat bahwa anak-anak tidak perlu belajar coding karena AI dapat mengerjakan tugas tersebut dengan lebih sempurna. Menurutnya, teknologi AI sudah cukup canggih untuk menggantikan peran coding yang sebelumnya sangat dibutuhkan. Namun, banyak ahli yang tidak sepakat dengan pendapat ini, karena coding bukan hanya tentang menulis instruksi, tetapi juga tentang mengembangkan cara berpikir yang lebih logis dan analitis.
Apa Itu Coding dan Computational Thinking?
Coding adalah keterampilan yang diperlukan untuk menginstruksikan komputer melakukan tugas tertentu. Ini memerlukan pemahaman yang dalam tentang bagaimana komputer bekerja dan bagaimana menyusun algoritma untuk menyelesaikan masalah. Sementara itu, computational thinking adalah keterampilan yang lebih kompleks, yang melibatkan pemecahan masalah dengan teknologi komputer, mencakup dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, desain algoritma, modeling, dan evaluasi solusi.
Keterkaitan Coding dengan Computational Thinking
Pentingnya coding tidak hanya terletak pada kemampuan teknisnya, tetapi juga pada kemampuan untuk mengembangkan computational thinking. Siswa yang menguasai coding biasanya memiliki kemampuan berpikir logis dan analitis yang lebih baik. Mereka dapat menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang sistematis, yang sangat berguna tidak hanya dalam dunia teknologi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Computational Thinking dalam Berbagai Bidang
Keahlian computational thinking tidak terbatas hanya pada bidang ilmu komputer. Keterampilan ini juga sangat relevan di berbagai bidang lain, seperti matematika, teknik, bahkan ilmu sosial. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang computational thinking, seseorang dapat menganalisis masalah secara lebih efektif dan menemukan solusi yang lebih inovatif di banyak area.
Pentingnya AI Literacy
AI literacy merujuk pada kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merancang teknologi AI. Dengan perkembangan pesat teknologi AI yang semakin mempengaruhi banyak aspek kehidupan, kemampuan untuk berinteraksi dengan AI menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan. AI literacy tidak hanya diperlukan oleh mereka yang bekerja di bidang teknologi, tetapi juga di berbagai sektor lain, seperti bisnis, kesehatan, dan pendidikan.
Perkiraan Dampak AI pada Pekerjaan
Menurut riset yang dilakukan oleh Manyika et al. (2017), sekitar 47% pekerjaan diperkirakan akan terpengaruh oleh AI hingga tahun 2030, terutama pekerjaan yang sifatnya repetitif. Pekerjaan seperti ini kemungkinan akan digantikan oleh otomatisasi yang didorong oleh teknologi AI, sehingga sangat penting bagi para pekerja untuk memiliki keterampilan baru yang relevan dengan perkembangan teknologi.
Hubungan AI Literacy dan Computational Thinking
Untuk memahami AI dengan baik, seseorang juga perlu menguasai computational thinking. Keterampilan ini penting untuk memecahkan masalah dengan teknologi, yang juga berperan dalam merancang dan mengevaluasi sistem AI. Dengan penguasaan coding, seseorang bisa lebih mudah memahami dan menggunakan AI secara efektif, bahkan merancang teknologi AI itu sendiri.
Jadi, baik coding skills maupun AI literacy memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan dan dunia kerja di masa depan. Masyarakat yang melek teknologi akan lebih siap menghadapi perubahan yang cepat di berbagai sektor. Seperti yang dikatakan oleh Jensen Huang, CEO Nvidia,
“Anak-anak tidak perlu repot belajar coding karena AI bisa menangani hal tersebut dengan lebih sempurna.” Namun, banyak ahli berpendapat bahwa penguasaan coding tetap sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis dan analitis, yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Begitu juga dengan AI, yang diperkirakan akan memengaruhi hampir setengah dari pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, penting untuk mulai mempersiapkan diri dengan keterampilan-keterampilan baru, termasuk coding dan AI literacy, agar siap menghadapi perubahan dunia kerja yang semakin didorong oleh teknologi.