Foto: Dok. IBM

Peran AI dalam Mengurangi Emisi: Solusi Teknologi Masa Depan!

Khabar – Pernahkah terpikir kalau teknologi bisa jadi solusi utama buat mengatasi perubahan iklim? Di era yang semakin digital ini, ternyata perusahaan makin sadar bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) bukan cuma mendongkrak performa bisnis, tapi juga bantu mereka mengurangi jejak karbon. Kok bisa?

AI: Solusi untuk Tantangan Lingkungan

Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, menyebut kalau AI bukan cuma soal optimasi operasional, tapi juga katalis perubahan dalam upaya keberlanjutan bisnis. “AI bukan hanya suatu alat untuk mengoptimalkan operasional bisnis, tapi juga bisa berperan sebagai katalis perubahan penting bagi bisnis untuk usaha keberlanjutan mereka,” katanya. Intinya, AI bisa bantu perusahaan nggak cuma survive, tapi juga thrive di masa depan yang semakin berkelanjutan.

Rantai Pasokan Lebih Efisien, Emisi Lebih Sedikit

Salah satu cara AI membantu adalah dengan mengoptimalkan rantai pasokan. Banyak emisi yang dihasilkan dari logistik yang nggak efisien, produksi berlebih, dan limbah. AI di sini bisa memprediksi permintaan lebih tepat, optimalkan rute logistik, dan minimalkan limbah. “Hal ini tidak hanya membantu mengurangi emisi tetapi juga menghasilkan penghematan biaya bagi perusahaan,” jelas Roy. Jadi, AI bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga ramah kantong!

Konsumsi Energi Lebih Cerdas dengan AI

Kita semua tahu konsumsi energi adalah penyumbang besar emisi karbon. Di sinilah AI berperan penting. AI bisa mengoptimalkan penggunaan energi, memantau secara real-time, dan bikin bisnis jadi lebih hemat energi. Contohnya di Water Corporation Australia, AI berhasil menurunkan emisi karbon sampai 150 metrik ton per tahun dan biaya operasional lebih dari 40%. Bayangin kalau teknologi ini diterapkan di lebih banyak perusahaan, dampaknya pasti luar biasa!

Laporan Kepatuhan yang Lebih Mudah dan Akurat

AI juga mempermudah perusahaan untuk melacak dan melaporkan kepatuhan terhadap komitmen keberlanjutan. Di Indonesia, PT Sucofindo sudah pakai AI buat monitor emisi dan melaporkan kinerja lingkungan secara akurat. “Bagi bisnis di Indonesia, transparansi dan pelaporan berbasis AI ini akan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang,” kata Roy. Ke depan, AI bisa jadi kunci agar bisnis di Indonesia lebih bertanggung jawab secara lingkungan dan tetap kompetitif di pasar global.

AI: Investasi untuk Masa Depan

Roy Kosasih menegaskan, “Saat bisnis mengadopsi solusi AI, mereka tidak hanya mendukung tujuan iklim nasional tetapi juga mengamankan keunggulan kompetitif di masa depan yang semakin berkelanjutan.” Dengan AI, perusahaan bisa lebih efisien, mengurangi emisi, dan memaksimalkan keuntungan di saat yang bersamaan. Investasi dalam AI bukan cuma untuk hari ini, tapi juga buat masa depan yang lebih cerah dan hijau.

Melihat tren penggunaan AI untuk keberlanjutan, jelas bahwa teknologi ini bukan cuma alat bantu bisnis, tapi juga jalan menuju masa depan yang lebih hijau. Perusahaan yang lebih cepat beradaptasi dengan AI akan lebih unggul dan siap menghadapi tantangan lingkungan global. Namun, penting juga bagi kita untuk mengingat bahwa teknologi hanyalah alat; keberhasilan nyata terletak pada bagaimana kita menggunakan teknologi tersebut dengan bijak.

Foto: Dok. IBM

Kebal Antibiotik! 40 Juta Orang Diprediksi Meninggal Akibat Bakteri Super

Foto: Dok. IBM

Bank Indonesia Siap Luncurkan Central Counterparty: Stabilkan Nilai Tukar Rupiah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *