Tomy Dukung Sub Pangkalan LPG 3 Kg, Tapi Siapkah Sistem Digital?

KHABAR, PALANGKA RAYA – Dukungan penuh terhadap pembentukan sub pangkalan LPG 3 kilogram disuarakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, namun ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan sistem digital dan sosialisasi menyeluruh demi kelancaran distribusi gas bersubsidi kepada masyarakat.

Tomy menyebut, kebijakan pemerintah pusat mengenai sub pangkalan LPG 3 kg adalah langkah positif dalam meningkatkan pemerataan distribusi energi bersubsidi.

“Yang pasti, kebijakan pemerintah pusat tentang sub pangkalan ini sangat bagus sekali,” tegas Tomy saat diwawancarai, Selasa (11/2/2025).

Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, sub pangkalan akan memperpendek jalur distribusi LPG dan membantu masyarakat mendapatkan akses gas bersubsidi lebih mudah dan cepat.

Namun, ia menyoroti potensi tantangan dalam penerapan sistem distribusi yang berbasis digital pada sub pangkalan tersebut.

Tantangan Digitalisasi Sub Pangkalan

Tomy mempertanyakan kesiapan lapangan dalam mengadopsi sistem digital, mengingat tidak semua pelaku usaha kecil seperti pengecer memahami teknologi.

“Pada prinsipnya, apakah sub pangkalan ini sudah siap? Karena saya dengar informasinya, sistemnya harus berbasis digital juga. Jangan sampai malah merepotkan pengecer dalam menjual LPG ke masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, sistem digital jangan menjadi hambatan baru yang malah memperlambat penyaluran gas bersubsidi.

Ia menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur teknologi serta pelatihan bagi para pelaku usaha kecil dan distributor LPG.

Perlunya Sosialisasi Menyeluruh

Sebagai Bendahara DPW PAN Kalteng, Tomy menilai bahwa keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada efektivitas sosialisasi yang dilakukan pemerintah.

“Ke depan, ini kebijakan yang bagus. Tetapi kalau pendaftarannya berbasis teknologi digital, maka harus ada sosialisasi yang jelas dan menyeluruh,” pungkasnya.

Sosialisasi harus menyasar tidak hanya masyarakat pengguna akhir, tetapi juga pengecer dan pengelola sub pangkalan.

Ia berharap, pemerintah pusat maupun daerah dapat menggandeng berbagai pihak untuk menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, agar tidak terjadi kebingungan di lapangan.

Harapan Bagi Masyarakat Kalteng

Tomy Irawan Diran menyampaikan harapannya agar kebijakan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kalimantan Tengah, terutama mereka yang mengandalkan LPG subsidi untuk kebutuhan harian.

Dengan sistem yang tertata, distribusi yang lancar, serta informasi yang tersampaikan, ia optimis bahwa sub pangkalan LPG bisa menjadi solusi konkret atas persoalan kelangkaan gas bersubsidi.

Kebijakan ini, menurutnya, harus terus dikawal agar implementasinya tepat sasaran dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

(asp)

40% Potensi PAD Kalimantan Tengah Belum Tergarap, Apa Solusinya?

Efisiensi Anggaran 2025: Apakah Pendidikan dan Kesehatan Aman?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *